Oleh Diwan Aprillia
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang
Sebelum kita membahas apa itu
berpikir induktif, akan lebih baik jika kita terlebih dahulu mengetahui
pengertian berpikir. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), berpikir
merupakan bentuk kata yang berasal dari kata dasar “pikir” yang mempunyai arti
akal, budi, ingatan, angan-angan, kata dalam hati dan pendapat atau
pertimbangan. Psikolog Hilda Taba mengidentifikasikan tiga postulat berpikir :
(1) berpikir dapat diajarkan; (2) berpikir merupakan transaksi aktif antara individu
dan data; (3) proses berpikir berkembang secara terurut, yakni lawful.
Kesimpulannya, keterampilan berpikir harus diajarkan melalui desain strategi
pembelajaran yang khusus untuk ketrampilan berpikir.
Lalu, pembelajaran induktif
itu pembelajaran yang seperti apa? Pembelajaran induktif merupakan sebuah
pembelajaran yang bersifat langsung tapi sangat efektif untuk membantu siswa
dalam mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan
berpikir kritis. Model pembelajaran induktif merupakan suatu strategi atau
model pembelajaran yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
mengolah informasi. Singkatnya, model ini merupakan strategi mengajar untuk
mengembangkan strategi berpikir siswa. Salah satu hal yang perlu dipahami
seorang guru berkaitan dengan proses belajar siswanya adalah kompetensi kognitif,
kapasitas siswa untuk berpikir abstrak dan strategi mnemonik siswanya.
Model
berfikir induktif (inductive thinking model) didasarkan pada asumsi awal bahwa
manusia, termasuk siswa merupakan konseptor alamiah. Mereka selalu berusaha
melakukan konseptualisasi setiap saat, membandingkan dan membedakan objek,
kejadian, dan emosi. Langkah-langkah dalam model pembelajaran berfikir induktif
ini yaitu : (1) pembentukan konsep, (2) interpretasi data, (3) penerapan
fungsi.