Tuesday, September 30, 2014

Model Pembelajaran Berpikir Induktif

Oleh Diwan Aprillia
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
Sebelum kita membahas apa itu berpikir induktif, akan lebih baik jika kita terlebih dahulu mengetahui pengertian berpikir. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), berpikir merupakan bentuk kata yang berasal dari kata dasar “pikir” yang mempunyai arti akal, budi, ingatan, angan-angan, kata dalam hati dan pendapat atau pertimbangan. Psikolog Hilda Taba mengidentifikasikan tiga postulat berpikir : (1) berpikir dapat diajarkan; (2) berpikir merupakan transaksi aktif antara individu dan data; (3) proses berpikir berkembang secara terurut, yakni lawful. Kesimpulannya, keterampilan berpikir harus diajarkan melalui desain strategi pembelajaran yang khusus untuk ketrampilan berpikir.
Lalu, pembelajaran induktif itu pembelajaran yang seperti apa? Pembelajaran induktif merupakan sebuah pembelajaran yang bersifat langsung tapi sangat efektif untuk membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Model pembelajaran induktif merupakan suatu strategi atau model pembelajaran yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengolah informasi. Singkatnya, model ini merupakan strategi mengajar untuk mengembangkan strategi berpikir siswa. Salah satu hal yang perlu dipahami seorang guru berkaitan dengan proses belajar siswanya adalah kompetensi kognitif, kapasitas siswa untuk berpikir abstrak dan strategi mnemonik siswanya.

Model berfikir induktif (inductive thinking model) didasarkan pada asumsi awal bahwa manusia, termasuk siswa merupakan konseptor alamiah. Mereka selalu berusaha melakukan konseptualisasi setiap saat, membandingkan dan membedakan objek, kejadian, dan emosi. Langkah-langkah dalam model pembelajaran berfikir induktif ini yaitu : (1) pembentukan konsep, (2) interpretasi data, (3) penerapan fungsi.

Monday, September 29, 2014

Model Sinektik dalam Bimbingan dan Konseling

Oleh Mubashiroh
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
Sinektik berarti strategi untuk mempertemukan berbagai macam unsur dengan tujuan untuk mendapatkan hal atau ide baru. Model sinektik ini berorientasi untuk meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah atau yang sering disebut problem solving, ekspresif kreatif, empati, dan wawasan dalam memecahkan masalah. Sinektik merupakan suatu model baru yang menarik guna mengembangkan kreativitas. Model sinektik biasa digunakan untuk keperluan mengembangkan “aktivitas kelompok”, di mana individu dilatih untuk mampu bekerja sama satu dengan yang lainnya dan nantinya berfungsi sebagai orang yang mampu mengatasi masalah (problem-slovers) atau sebagai orang yang mampu mengembangkan produksi (products-developers).
Penerapan model sinektik mempunyai dua strategi dalam pembelajaran. Strategi pertama yaitu menciptakan situasi yang baru. Strategi ini dirancang untuk mengenal keanehan yang membuat para peserta didik memahami masalah, ide atau produk dalam sesuatu hal yang baru yang akhirnya membuat peserta didik mampu untuk lebih berfikir kreatif. Strategi ini membantu para siswa melihat sesuatu yang dikenalnya melalui sesuatu yang tidak dikenal dengan menggunakan analogi – analogi untuk menciptakan konsep jarak. Strategi kedua yaitu memperkenalkan keanehan. Strategi ini dirancang untuk membuat sesuatu yang baru, ide – ide yang tidak dikenal akan lebih berarti dan memberikan pemahaman para siswa untuk menambah dan memperdalam hal-hal yang baru atau materi yang sulit.
Model pemebelajaran seperti ini cocok untuk diterapkan dalam bimbingan dan konseling, karena guru BK dapat menerapkannya dalam membantu siswa dalam mengatasi masalah – masalah yang sedang dialami oleh siswa. Dalam model ini siswa diminta untuk berfikir secara kreatif dalam memecahkan masalah – masalah yang sedang dialaminya. Guru membantu siswa dalam merangsang pemikiran – pemikiran kreatif yang dimiliki siswa tersebut, sehingga tercipta kerjasama yang baik antara guru dengan siswa. Dan siswa juga bisa memikirkan alternatif – alternatif pemecahan masalah yang dialami oleh siswa, jadi dapat mempersingkat waktu dan siswa tidak terlalu larut dalam masalah yang dialami tersebut.

Sunday, September 28, 2014

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN



Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung, dalam perencanaan pembelajaran juga perlu dilakukan upaya perbaikan pembelajaran. Upaya memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan peren­canaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembe­lajaran.
Desain pembelajaran sendiri merupakan sebuah panduan yang memudahkan siswa untuk belajar. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran inti dari desain pembelajaran yang dibuat dari penetapan metode pembelajaran yang optimal dan tujuan yang telah ditetapkan, desain pembelajaran diacukan pada bagaimana siswa belajar agar bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengiring dari pembelajaran sasaran akhir dari perencanaan.
Perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar  bermanfaat sebagai: (a)  petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan; (b) pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan; (c) pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid; (d) alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
Perencanaan pembelajaran memiliki prinsip dimana pembelajaran yang disiapkan secara cermat dan sistematis akan dapat membantu perkembangan siswa secara maksimal, perencanaan yang cermat dan sistematis dikembangkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti teori belajar dan karakteristik siswa. Hendaknya yang diarahkan untuk membantu proses belajar siswa secara individual, dalam hal ini perencanaan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan sistem menggunakan langkah-langkah dalam proses pengembangan juga harus mempertimbangkan pemanfaatan berbagai sumber dan alat bantu belajar.
Penulis : Aida Rosmaniar (1102413099)
Editor  : Tina Rosiana       (1102413121)

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN


Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung, dalam perencanaan pembelajaran juga perlu dilakukan upaya perbaikan pembelajaran. Upaya memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan peren­canaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembe­lajaran.
Desain pembelajaran sendiri merupakan sebuah panduan yang memudahkan siswa untuk belajar. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran inti dari desain pembelajaran yang dibuat dari penetapan metode pembelajaran yang optimal dan tujuan yang telah ditetapkan, desain pembelajaran diacukan pada bagaimana siswa belajar agar bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengiring dari pembelajaran sasaran akhir dari perencanaan.
Perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar  bermanfaat sebagai: (a)  petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan; (b) pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan; (c) pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid; (d) alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
Perencanaan pembelajaran memiliki prinsip dimana pembelajaran yang disiapkan secara cermat dan sistematis akan dapat membantu perkembangan siswa secara maksimal, perencanaan yang cermat dan sistematis dikembangkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti teori belajar dan karakteristik siswa. Hendaknya yang diarahkan untuk membantu proses belajar siswa secara individual, dalam hal ini perencanaan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan sistem menggunakan langkah-langkah dalam proses pengembangan juga harus mempertimbangkan pemanfaatan berbagai sumber dan alat bantu belajar.
Penulis : Aida Rosmaniar (1102413099)
Editor  : Tina Rosiana       (1102413121)

Saturday, September 27, 2014

PERENCANAN PEMBELAJARAN

Oleh
Aida  Rosmaniar
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan

Dalam konteks pembelajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media, pendekatan dan metode serta penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Karakteristik dari perencanaan pembelajaran itu sendiri merupakan hasil dari proses berpikir yang disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Dimana dalam pelaksanaannya memiliki langkah-langkah tersendiri untuk membuat perencanaan pembelajaran yaitu dengan memahami kurikulum, menguasai bahan ajar, menyusun program pembelajaran, melaksanakan program pembelajaran, serta menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
Kurikulum khususnya silabus menjadi acuan utama dalam penyusunan perencanaan program pembelajaran, namun kondisi sekolah, lingkungan sekitar, dan kondisi siswa serta guru merupakan hal penting. Dalam penerapannya konsep perencanaan pembelajaran terbagi dalam sub-sub pembelajaran diantaranya : (a) Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi (b) Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem (c) Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin (d) Perencanaan pembelajaran sebagai sains (science) (e) Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses (f) Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah realitas.
Dalam penyusunan perencanaan pembelajaran memiliki beberapa kriteria yaitu, kriteria penyusunan perencanaan pembelajaran harus signifikansi yang bermakna proses pembelajaran harus berjalan efektif dan efisien. Perencanaan pembelajaran harus relevan dimana pembelajaran harus sesuai. Perencanaan pembelajaran internal yang berarti pelaksanaan harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Ada juga perencanaan pembelajaran eksternal yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Perencanaan pembelajaran juga harus memiliki kepastian berisi langkah-langkah pasti yang dapat dilakukan secara sistematis. Selain itu juga harus adaptabilitas yang artinya lentur dan tidak kaku, dapat diimplementasikan dalam berbagai keadaan dan berbagai kondisi, juga kesederhanaan yang bermakna mudah diterjemahkan dan mudah diimplementasikan, serta prediktif  yaitu memiliki daya ramal yang kuat, dimana perencanaan dapat menggambarkan apa yang akan terjadi.

PERENCANAAN PEMBELAJARAN SERTA MANFAATNYA BAGI GURU DAN SISWA

Oleh Muhammad Toriq
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang

Ketika dunia telah memasuki era modern seperti yang terjadi sekarang ini maka tak mustahil perubahan demi perubahan pun kian marak terjadi. Tak terkecuali pada dunia pendidikan. Sebuah masalah pokok yang cukup pelik yang harus dihadapi dunia pendidikan yakni kehadiran teknologi yang selain memiliki dampak yang baik juga ada efek negatif bagi seorang peserta didik khususnya anak-anak. Biasanya karena penyalahgunaan teknologi ini membuat proses pembelajaran pada seorang peserta didik menjadi terganggu sehingga jika terjadi hal ini seorang tenaga pendidik harus tanggap dan melakukan upaya yang tepat. Salah satunya adalah dengan melakukan perencanaan pembelajaran yang baik dan tepat agar proses pembelajaran yang terjadi tetap terkontrol dengan baik dan agar dapat menjawab tantangan perubahan teknologi terhadap peserta didik.
Perencanaan pembelajaran merupakan sebuah usaha untuk menjalankan proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan matang sehingga akan mendapatkan hasil pembelajaran yang memuaskan seperti apa yang telah diharapkan. Perencanaan pembelajaran sangat penting menjadi pedoman bagi seorang tenaga pendidik agar mampu mengarahkan peserta didiknya untuk belajar dengan baik. Perencanaan pembelajaran ini memiliki beberapa tujuan yang utama yang di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Pertama adalah dengan melakukan perencanaan pembelajaran maka jalannya pendidikan atau pembelajaran tersebut akan lebih teratur sehingga dengannya lebih memudahkan bagi para tenaga pendidik maupun bagi peserta didik untuk melakukan evaluasi terhadap pembelajaran.
  2. Selanjutnya para tenaga pendidik juga akan merasa lebih mudah dalam memberikan materi kepada para peserta didiknya dan lebih mudah dalam menentukan target-target pembelajaran karena memang telah direncanakan sedemikian rupa di awal sebelum pembelajaran terjadi. 
  3. Dengan perencanaan yang baik maka setiap unsur dalam pembelajaran yang meliputi tenaga pendidik serta peserta didik mampu memahami perannya dengan baik dalam proses pembelajaran karena tugas-tugas yang seharusnya mereka kerjakan telah direncanakan sebelumnya.
  4. Karena pembelajaran ini telah berjalan di dalam alur yang telah ditentukan dalam sebuah perencanaan yang matang maka diharapkan akan menghemat waktu dan biaya pada saat proses pembelajaran dilakukan

APA ITU PERENCANAAN PEMBELAJARAN?

Oleh Annisa Tri Wahyuningsih
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan

Perencanaan adalah segala hal yang perlu disiapkan untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Pada intinya perencanaan adalah sebuah tindakan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, yang disertai dengan langkah untuk mengurangi perbedaan yang terjadi sehingga tujuan yang diinginkan tercapai. Perencanaa juga diartikan sebagai proses dalam pengambilan keputusan. Jadi dalam perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan kegiatan seperti apa yang akan dilakukan saat proses pembelajaran. Perencanaan ini bukan hanya untuk guru saja tetapi, diri kita sendiri pun juga perlu merencanakan pembelajaran untuk diri kita sendiri setelah tidak dalam proses pembelajaran di sekolah.
Konsep Pembelajaran merupaka sebuah upaya untuk membelajarkan siswa. Itu sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi selalu berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan oleh semua pihak yang terkait dalam suatu instansi pendidikan. Oleh karena itu pembelajaran sangat memusatkan perhatian tentang “bagaimana membelajarkan kepada siswa” bukan “apa yang akan dipelajari oleh siswa”. Perhatian terhadap apa yang harus dipelajari oleh siswa merupakan bagian atau berasal dari sebuah kurikulum yang menyangkut isi pembelajaran yang harus dipelajari oleh siswa agar tercapai suatu tujuan pendidikan.
Pembelajaran lebih menekankan pada bagaimana cara untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, hal yang tidak terlupakan dalam mencapai tujuan tersebut adalah bagaimana cara mengorganisasikan pembelajaran, bagaimana seorang guru menyampaikan isi pembelajaran, dan bagaimana cara menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal. Pembelajaran yang akan direncanakan memerlukan berbagai teori untuk merancangnya, agar rencana pembelajaran tersusun dengan baik dan dapat memenuhi harapan dan tujuan dari pembelajaran. Pembelajaran menaruh perhatian pada perbaikan kualitas pembelajaran dengan menggunakan teori pembelajaran deskriptif, sedangkan  rancangan pembelajaran mendekati tujuan yang sama dengan berpijak pada teori pembelajaran presiskriptif.

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN



Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung, dalam perencanaan pembelajaran juga perlu dilakukan upaya perbaikan pembelajaran. Upaya memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan peren­canaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembe­lajaran.
Desain pembelajaran sendiri merupakan sebuah panduan yang memudahkan siswa untuk belajar. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran inti dari desain pembelajaran yang dibuat dari penetapan metode pembelajaran yang optimal dan tujuan yang telah ditetapkan, desain pembelajaran diacukan pada bagaimana siswa belajar agar bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengiring dari pembelajaran sasaran akhir dari perencanaan.
Perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar  bermanfaat sebagai: (a)  petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan; (b) pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan; (c) pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid; (d) alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
Perencanaan pembelajaran memiliki prinsip dimana pembelajaran yang disiapkan secara cermat dan sistematis akan dapat membantu perkembangan siswa secara maksimal, perencanaan yang cermat dan sistematis dikembangkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti teori belajar dan karakteristik siswa. Hendaknya yang diarahkan untuk membantu proses belajar siswa secara individual, dalam hal ini perencanaan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan sistem menggunakan langkah-langkah dalam proses pengembangan juga harus mempertimbangkan pemanfaatan berbagai sumber dan alat bantu belajar.
Penulis : Aida Rosmaniar (1102413099)
Editor  : Tina Rosiana       (1102413121)

Friday, September 26, 2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



Oleh Sanudin Dzikri
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau kita biasa menyebutnya RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Jadi lebih singkatnya RPP adalah rencana operasional kegiatan pembelajaran setiap atau beberapa KD dalam setiap tatap muka di kelas. Lingkup RPP paling luas mencakup 1 Komptensi Dasar (KD) yang terdiri atas 1 indikator atau beberapa indicator untuk 1 kali pertemuan atau lebih.
Maka dari itu RPP harus berupa kegiatan yang konkret selangkah demi selangkah yang dilakukan oleh guru di kelas dalam mendampingi peserta didik. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPP adalah kegiatan pembelajaran harus diarahkan agar berfokus pada peserta didik, sedangkan guru berperan sebagai pendamping, fasilitator. Artinya, ketika guru memilih pendekatan, metode, materi, pengalaman belajar, interaksi belajar mengajar harus memungkinkan peserta didik berinteraksi dan aktif, sedang guru memfasilitasi dan mendampinginya.
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penyususnan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah :
·         Mengacu pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa, serta materi dan submateri pembelajaran, pengalaman belajar yang telah dikembangkan didalam silabus
·         Menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang memberikan kecakapan hidup ( life skill ) sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-hari
·         Menggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa dengan pengalaman langsung
·         Penilaian dengan system pengujian menyeluruh dan berkelanjutan didasarkan pada system pengujian yang dikembangkan selaras dengan pengembangan silabus.

Thursday, September 25, 2014

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN


Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung, dalam perencanaan pembelajaran juga perlu dilakukan upaya perbaikan pembelajaran. Upaya memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan peren­canaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembe­lajaran.
Desain pembelajaran sendiri merupakan sebuah panduan yang memudahkan siswa untuk belajar. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran inti dari desain pembelajaran yang dibuat dari penetapan metode pembelajaran yang optimal dan tujuan yang telah ditetapkan, desain pembelajaran diacukan pada bagaimana siswa belajar agar bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengiring dari pembelajaran sasaran akhir dari perencanaan.
Perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar  bermanfaat sebagai: (a)  petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan; (b) pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan; (c) pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid; (d) alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
Perencanaan pembelajaran memiliki prinsip dimana pembelajaran yang disiapkan secara cermat dan sistematis akan dapat membantu perkembangan siswa secara maksimal, perencanaan yang cermat dan sistematis dikembangkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti teori belajar dan karakteristik siswa. Hendaknya yang diarahkan untuk membantu proses belajar siswa secara individual, dalam hal ini perencanaan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan sistem menggunakan langkah-langkah dalam proses pengembangan juga harus mempertimbangkan pemanfaatan berbagai sumber dan alat bantu belajar.
Penulis : Aida Rosmaniar (1102413099)
Editor  : Tina Rosiana       (1102413121)

Wednesday, September 24, 2014

Pengamatan Salah Satu Instrumen dalam EVABEL



Berbicara pengamatan atau observasi pasti tidak asing lagi dalam dunia pendidikan, baik di sekolah maupun di perguruan tinggi. Observasi merupakan  metode atau cara untuk menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati objek tertentu.
Dalam prakteknya observasi dapat berperan sebagai proses evaluasi yang didapatkan setelah mendapatkan materi pembelajaran. Misalnya, Guru memberikan materi tentang perumbuhan tanaman kacang hijau saat pembelajaran di kelas, kemudian peserta didik ditugaskan untuk melakukan observasi atau pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau tersebut, dengan begitu peserta didik dapat secara langsung mengamati secara detail proses pertumbuhannya dan dihubungkan dengan materi yang telah diberikan guru di kelas. Selain itu mempermudah guru untuk melakukan pengamatan terhadap progress pemahaman siswa pada  materi yang telah disampaikan. Guru hanya akan mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik tentang materi yang disampaikan didalam kelas dan hasil dari observasi atau pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya.
Jadi untuk mempermudah dalam penilaian proses dan hasil belajar siswa yang bersifat keterampilan (skills) kita tidak dapat menggunakan (tidak sesuai) tes tertulis ataupun lisan, meski demikian harus pula didampingi dengan performance test yang berupa praktek. Untuk keperluan itu, observasi memegang peranan penting sebagai alat evaluasi.


Author
A. Niam Ibna Riza
1102413089


Editor
Halimatus Syadiyah
1102413088