Oleh Mubashiroh
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang
Sinektik berarti strategi untuk mempertemukan berbagai macam
unsur dengan tujuan untuk mendapatkan hal atau ide baru. Model sinektik ini
berorientasi untuk meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah atau yang
sering disebut problem solving, ekspresif kreatif, empati, dan wawasan dalam
memecahkan masalah. Sinektik
merupakan suatu model baru yang menarik guna mengembangkan kreativitas. Model
sinektik biasa digunakan untuk keperluan mengembangkan “aktivitas kelompok”, di
mana individu dilatih untuk mampu bekerja sama satu dengan yang lainnya dan
nantinya berfungsi sebagai orang yang mampu mengatasi masalah (problem-slovers) atau sebagai orang
yang mampu mengembangkan produksi (products-developers).
Penerapan model sinektik mempunyai dua strategi dalam
pembelajaran. Strategi
pertama yaitu menciptakan situasi yang baru. Strategi ini dirancang untuk
mengenal keanehan yang membuat para peserta didik memahami masalah, ide atau
produk dalam sesuatu hal yang baru yang akhirnya membuat peserta didik mampu
untuk lebih berfikir kreatif. Strategi ini membantu para siswa melihat sesuatu
yang dikenalnya melalui sesuatu yang tidak dikenal dengan menggunakan analogi –
analogi untuk menciptakan konsep jarak. Strategi kedua yaitu memperkenalkan
keanehan. Strategi ini dirancang untuk membuat sesuatu yang baru, ide – ide
yang tidak dikenal akan lebih berarti dan memberikan pemahaman para siswa untuk
menambah dan memperdalam hal-hal yang baru atau materi yang sulit.
Model
pemebelajaran seperti ini cocok untuk diterapkan dalam bimbingan dan konseling,
karena guru BK dapat menerapkannya dalam membantu siswa dalam mengatasi masalah
– masalah yang sedang dialami oleh siswa. Dalam model ini siswa diminta untuk
berfikir secara kreatif dalam memecahkan masalah – masalah yang sedang
dialaminya. Guru membantu siswa dalam merangsang pemikiran – pemikiran kreatif
yang dimiliki siswa tersebut, sehingga tercipta kerjasama yang baik antara guru
dengan siswa. Dan siswa juga bisa memikirkan alternatif – alternatif pemecahan
masalah yang dialami oleh siswa, jadi dapat mempersingkat waktu dan siswa tidak
terlalu larut dalam masalah yang dialami tersebut.
0 komentar:
Post a Comment