Tuesday, September 30, 2014

Model Pembelajaran Berpikir Induktif

Oleh Diwan Aprillia
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
Sebelum kita membahas apa itu berpikir induktif, akan lebih baik jika kita terlebih dahulu mengetahui pengertian berpikir. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), berpikir merupakan bentuk kata yang berasal dari kata dasar “pikir” yang mempunyai arti akal, budi, ingatan, angan-angan, kata dalam hati dan pendapat atau pertimbangan. Psikolog Hilda Taba mengidentifikasikan tiga postulat berpikir : (1) berpikir dapat diajarkan; (2) berpikir merupakan transaksi aktif antara individu dan data; (3) proses berpikir berkembang secara terurut, yakni lawful. Kesimpulannya, keterampilan berpikir harus diajarkan melalui desain strategi pembelajaran yang khusus untuk ketrampilan berpikir.
Lalu, pembelajaran induktif itu pembelajaran yang seperti apa? Pembelajaran induktif merupakan sebuah pembelajaran yang bersifat langsung tapi sangat efektif untuk membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Model pembelajaran induktif merupakan suatu strategi atau model pembelajaran yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengolah informasi. Singkatnya, model ini merupakan strategi mengajar untuk mengembangkan strategi berpikir siswa. Salah satu hal yang perlu dipahami seorang guru berkaitan dengan proses belajar siswanya adalah kompetensi kognitif, kapasitas siswa untuk berpikir abstrak dan strategi mnemonik siswanya.

Model berfikir induktif (inductive thinking model) didasarkan pada asumsi awal bahwa manusia, termasuk siswa merupakan konseptor alamiah. Mereka selalu berusaha melakukan konseptualisasi setiap saat, membandingkan dan membedakan objek, kejadian, dan emosi. Langkah-langkah dalam model pembelajaran berfikir induktif ini yaitu : (1) pembentukan konsep, (2) interpretasi data, (3) penerapan fungsi.

0 komentar:

Post a Comment