Oleh Muhammad Toriq
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri
Semarang
Kesulitan dalam menyusun RPP adalah masalah yang seringkali dihadapi dalam kehidupan pembelajaran para guru.
Banyaknya kendala dalam penyusunan ini menyebabkan guru menjadi malas. Malas
dalam arti kata malas menyusun RPP. Padahal sebagaimana yang kita ketahui,
seorang guru itu diharuskan dan diwajibkan untuk menyusun RPP.
RPP sebuah kata-kata singkat yang
sederhana, Pada
RPP inilah rencana pembelajaran guru tertuang. Guru dalam pembelajarannya yang
sudah pasti memiliki tujuan-tujuan yang disebut tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran bisa dicapai dengan bersenjatakan RPP, jika RPP bisa dianalogikan sebagai
senjata, apa jadinya guru berperang tanpa menggunakan senjata?
Mengingat pentingnya peran RPP bagi para guru,
maka akan sangat fatal apabila guru tidak menyusunnya. Sekarang mari memikirkan
jawaban dari pertanyaan berikut: Apa sih yang membuat guru malas dalam menyusun
RPP?
Jawaban dari pertanyaan di atas sudah berang tentu mengarah
pada penyebab dari sulitnya guru dalam menyusun RPP. Secara umum kesulitan
dalam penyusunan RPP dirincikan sebagai berikut.
Kesulitan
pertama,
guru belum memahami benar seluk-beluk penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Jika guru belum memahami benar seluk-beluk penyusunannya, maka
secara otomatis rasa malas akan muncul ketika hendak menyusunnya. Sebenarnya
ini adalah alasan klasik, karena pada tahun-tahun ini pemerintah sudah
menggalakkan berbagai program sosialisasi yang menyangkut penyusunan RPP.
Kesulitan
kedua,
perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum akan berimbas kepada perubahan susunan
komponen dalam RPP. RPP disusun mengikuti kaidah-kaidah dalam kurikulum.
Kurikulum yang berlaku sekarang adalah Kurikulum 2013. Ini artinya RPP
Kurikulum 2013 yang disusun sekarang akan berbeda susunannya dengan RPP pada
kurikulum sebelumnya (KTSP). Perubahan ini seringkali menyulitkan guru.
Kesulitan
ketiga, minimnya
penguasaan teknologi komputerisasi para guru. Guru pada generasi-generasi
terdahulu (atau yang disebut sebagai guru-guru yang berusia tua) rata-rata
gagap akan teknologi komputerisasi. Segala pekerjaan yang menyangkut penyusunan
kata-kata dalam suatu teks, termasuk dalam RPP, akan sangat mudah jika
dikerjakan dengan bantuan komputer maupun laptop. Bayangkan saja jika RPP yang
kini bisa dicopy-paste dari file buku guru harus ditulis manual dengan tangan.
Pasti akan memakan waktu yang cukup lama, dan pastinya akan menjadi
permasalahan yang menyulitkan guru.
0 komentar:
Post a Comment