Thursday, October 23, 2014

Model Role Playing Dalam Pembelajaran Agama

Oleh Cahya Aristya Buana
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

        Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku dimanapun. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar mempunyai tujuan agar siswa dapat belajar dan menguasai pelajaran dengan baik. Penelitian tindakan kelas diangkat menjadi bahan penelitian berangkat dari latar belakang perlunya diadakan pembaharuan dalam meningkatkan kreativitas mengajar guru dalam pengelolaan proses pembelajaran sebagai respon semakin melemahnya kualitas belajar siswa.
Dimana sebagian besar guru masih melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran konvensional. Keadaan tersebut jelas akan berdampak kepada pembelajaran di dalam kelas, seperti kejenuhan serta penurunan motivasi belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, melalui penelitian tindakan kelas diharapkan guru mampu memainkan peran sebagai inovator pembelajaran. Rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas meliputi tiga aspek, yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian strategi role playing dalam meningkatkan motivasi belajar.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif, sebab dalam melakukan tindakan kepada subyek penelitian yang sangat diutamakan adalah mengungkap makna. Sementara desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas. Sifat penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti adalah kolaboratif partisipatoris, yaitu kerjasama antara peneliti dengan praktisi di lapangan (guru).
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.        Perencanaan penelitian tindakan kelas meliputi dua aspek, yaitu perencanaan kelas dan perencanaan luar kelas. Perencanan kelas berupa setting kelas, menyiapkan mental siswa, dan menyiapkan alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan role playing. Sedangkan perencanaan luar kelas berupa penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, penetapan materi pembelajaran, dan menyiapkan lembar observasi.
2.        Pelaksanaan role playing dengan materi perilaku terpuji terlaksana dengan baik. Siklus pertama, materi yang dibahas adalah tekun dan ulet. Siklus kedua membahas mengenai sifat teliti. Siklus ketiga membahas tema kerja keras. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan sebanyak tiga siklus.
3.        Pelaksanaan penilaian dengan role playing dilakukan berdasarkan pada lembar observasi, dan dari hasil penilaian post-test.
 Apabila dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional, role playing memiliki keunggulan. Dimana ketika menggunakan metode konvensional, suasana kelas kurang kondusif. Berbeda setelah role playing diterapkan, secara bertahap keadaan-keadaan tersebut dapat teratasi dengan baik. Berangkat dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran role playing dapat meningkatkan motivasi belajar pendidikan agama Islam. Dengan indikator keberhasilan antara lain:
1.        Siswa mempunyai rasa tertarik terhadap pelajaran pendidikan agama Islam,
2.        Siswa mempunyai harapan masa depan,
3.        Siswa semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, dan
4.        Lingkungan kelas menjadi lebih kondusif

Writer             : Cahya Aristya B       /1102413123

Editor             : Dwi Puji Astuti         /1102413106

0 komentar:

Post a Comment