Riset-riset berkenaan dengan pembelajaran, dapat
memanfaatkan berbagai metode tertentu seperti:
· Metode Eksperimen
Pada prinsipnya, metode eksperimen merupakan
serangkaian percobaan yang dilakukan eksperimenter di dalam laboratorium atau
ruang tertentu lainnya. Teknik pelaksanaan metode eksperimen dengan
menyesuaikan data yang akan diangkat, seperti data pendengaran siswa,
penglihatan siswa dan gerak mata siswa ketika sedang membaca. Selain itu
eksperimen dapat pula digunakan untuk mengukur kecepatan bereaksi seorang
peserta didik terhadap stimulus tertentu dalam proses belajar.
Alat utama yang sering digunakan dalam eksperimen pada
jurusan psikologi pendidikan atau fakultas psikologi di berbagai universitas
terkemuka adalah computer dengan berbagai programnya, seperti program cognitive
psychology test. Metode eksperimen bagi para psikolog, termasuk
psikologi pendidikan, dianggap sebagai metode pilihan, artinya lebih utama
untuk digunakan dalam berbagai riset.
· Metode Kuesioner
Penggunaan metode kuesioner dalam riset-riset
pendidikan termasuk pendidikan islam dan psikologi pembelajran Pendidikan Agama
Islam, relative lebih menonjol apabila dibandingkan penggunaan metode-metode
lainnya.
· Metode Studi Kasus
Riset Psikologi Pembelajaran Pendidkan Agama Islam
selain menggunakan metode studi kasus. Studi kasus (Icase study) dalam kakian
psikologi merupakan sebuah metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh
gambaran yang terperinci mengenai aspek-aspek psikologi seoarang siswa atau
sekelompok siswa tertentu.
· Metode Klinis
Metode klinis (clinical method) hanya
digunakan oleh para ahli psikologi klinis atau psikiater. Dalam metode ini,
terdapat prosedur diagnosis dan penggolongan penyakit kelainan jiwa serta
cara-cara memberi perlakuan pemulihan (psychological treatment) terhadap
kelainan jiwa tersebut.
Dalam pelaksanaan penggunaan metodeklinis, peneliti
menyediakan benda-benda dan memberi tugas-tugas serta pertanyaan-petanyaan
tertentu yang boleh diselesaikan oleh anak secara bebas menurut persepsi dan
kehendaknya.selanjutnya, setelah data dari hasil penyelidikan pertama diangkat
dan diberi perlakuan khusus, peneliti mengajukan lagi pertanyaan atau tugas
tambahan untuk mendukung data yang dihimpun sebelumnya.
Yang perlu dicatat adalah metode klinis pada umumnya
hanya diberlakukan untuk menyelidiki anak atau individu yang mengalami
penyimpangan perilaku psikologi termasuk perilaku maladaptive behavior atau misbehavior.
Oleh karena itu, penggunaan sarana dan cara yang
dikaitkan dengan metode eksperimen yang dilakukan dalam laboratorium, metode
klinis juga mementingkan intensitas dan ketelitian yang sungguh-sungguh.
Sasaran yang akan dicapai oleh peneliti dengan menggunakan meode klinis,
terutama untuk memastikan sebab-sebab timbulnya ketidaknormalan perilaku
seseorang siswa atau kelompok kecil siswa. Seterusnya, berdasarkan kepastian
faktor penyebab itu, peneliti berupaya memilih dan menentukan cara mengatasi
penyimpangan perilaku tersebut.
· Metode Observasi
Naturalistik
Metode obsevasi naturalistik merupakan jenis obsevasi
yang dilakukan secara alamiah. Dalam hal ini, peneliti berada di luar objek
yang diteliti atau ia tidak menampakkan diri sebagai orang yang melakukan
penelitian. Awalnya, metode naturalistik lebih banyak digunakan oleh para ahli
ilmu hewan untuk mempelajari perilaku hewan tertentu. Dalam perkembangan
selanjutnya, metode observasi naturalistic digunakan oleh para psikolog
perkembangan, psikolog kongnitif, an psikolog pendidikan.
Author,
Alfan Rifqi H.
Editor,
Halimatus Syadiyah
0 komentar:
Post a Comment