Oleh : Amalia Kiki
1102413111
Metode
konvensional merupakan salah satu model pembelajaran yang masih sering
digunakan oleh banyak guru guru. Pembelajaran konvensional sendiri memilik
makna tersendiri, berikut pandangan dari beberapa tokoh:
1. Djamarah
(1996), metode pembelajaran konvensional merupakan metode pembelajaran
tradisional atau sering disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu
metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan
anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran.
2. Freire
(1999), memberikan istilah terhadap pengajaran seperti itu sebagai suatu
penyelenggaraan pendidikan ber “gaya bank” penyelenggaraan pendidikan hanya
dipandang sebagai suatu aktivitas pemberian informasi yang harus “ditelan” oleh
siswa yang wajib diingat dan dihafal.
Pembelajaran
konvensional memilik ciri-ciri umum yang harus kalian ketahui, yaitu: siswa
merupakan penerima informasi pasif, dimana siswa hanya menerima pengetahuan
yang telah diberikan oleh guru kemudian pengetahuan diasumsikan sebagai
informasi dan keterampilan yang dimiliki siswa sesuai standar. Siswa belajar
secara individual. Pembelajaran yang diberikan guru masih sangat abstrak dan
teoritis. Perilaku siswa dibangun atas kebiasaannya. Guru merupakan penentu
jalannya proses pembelajaran. Interaksi diantara siswa kurang, serta guru tetap
memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok belajar.
Keunggulan
dari metode konvensional sendiri, sebagai berikut: berbagai macam informasi
tidak mudah ditemukan ditempat lain, dalam penyampaian informasi sangat cepat,
membangkitkan minat akan informasi, mengajarkan kepada siswa untuk membiasakan
belajar terbaik dengan mendengarkan, mudah digunakan dalam proses belajar
mengajar.
Sedangkan
kelemahan metode konvensional, sebagai berikut: tidak semua siswa sama miliki
cara belajar baik dengan mendengarkan, sering kesulitan untuk menjaga siswa
agar tetap tertarik dengan apa yang diajarkan, siswa masih kebingungan apa
tujuan mereka belajar pada hari itu, penekanan sering terjadi pada penyelesaian
tugas, daya serapnya rendah dan cepat hilang karena bersifat menghafal.
Metode
mengajar konvensional, sebagai berikut:
- Metode pembiasan adalah proses untuk membuat seseorang menjadi terbiasa.
- Metode keteladanan digunakan untuk pengajar dengan memberikan keteladanan yang baik pada siswa agar dapat berkembang fisik, mental dan kepribadiannya secara benar.
- Metode penghargaan mengedepankan kegembiraan dan berfikir positif, yaitu dengan memberikan hadiah kepada anak didik, baik yang berprestasi akademik maupun yang berperilaku baik.
- Metode hukuman merupakan lawan dari metode pemberian hadiah. Metode hukuman sebagai jalan terakhir yang dilakukan guru namun tidak menyakiti secara fisik, melainkan bersifat akademik dan edukatif.
- Metode ceramah merupakan cara mengajar paling tradisional yang sering digunakan oleh guru. Dengan berceramah guru dapat menjelaskan dengan gamblang materi yang diajarkan.
- Metode tanya jawab memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara dua arah yang menilbulkan dialog antara guru dengan siswa.
- Metode latihan untuk menanamkan kebiasaan tertentu, serta untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kespakan dan keterampilan.
- Metode berceritaadalah suatu cara mengajar dengan bercerita.
- Metode demonstrasi mengajar dengan menggunakan peragaan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu.
- Metode karyawisata proses belajar mengajar dimana siswa perlu diajak keluar sekolah untuk meninjau langsung tempat tertentu atu objek yang mengandung sejarah.
- Metode diskusi membentuk siswa untuk dapat menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan arguman atau pendapat.
- Metode eksperimen pengambilan kesempatan kepada siswa perorangan atau kelompok untuk melakukan proses atau percobaan.
- Metode proyek bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan, sehingga dapat memecahkan secara keseluruhan dan bermakna.
- Metode tugas dan resitasi atau penugasan oleh guru untuk siswa agar tetap melakukan kegiatan belajar.
- Metode sosiodrama atau sering disama artikan dengan metode role playing.
0 komentar:
Post a Comment