Friday, January 9, 2015

Metode Konvensional



Oleh : Amalia Kiki
1102413111

Metode konvensional merupakan salah satu model pembelajaran yang masih sering digunakan oleh banyak guru guru. Pembelajaran konvensional sendiri memilik makna tersendiri, berikut pandangan dari beberapa tokoh:
1.      Djamarah (1996), metode pembelajaran konvensional merupakan metode pembelajaran tradisional atau sering disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran.
2.      Freire (1999), memberikan istilah terhadap pengajaran seperti itu sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan ber “gaya bank” penyelenggaraan pendidikan hanya dipandang sebagai suatu aktivitas pemberian informasi yang harus “ditelan” oleh siswa yang wajib diingat dan dihafal.
Pembelajaran konvensional memilik ciri-ciri umum yang harus kalian ketahui, yaitu: siswa merupakan penerima informasi pasif, dimana siswa hanya menerima pengetahuan yang telah diberikan oleh guru kemudian pengetahuan diasumsikan sebagai informasi dan keterampilan yang dimiliki siswa sesuai standar. Siswa belajar secara individual. Pembelajaran yang diberikan guru masih sangat abstrak dan teoritis. Perilaku siswa dibangun atas kebiasaannya. Guru merupakan penentu jalannya proses pembelajaran. Interaksi diantara siswa kurang, serta guru tetap memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok belajar.
Keunggulan dari metode konvensional sendiri, sebagai berikut: berbagai macam informasi tidak mudah ditemukan ditempat lain, dalam penyampaian informasi sangat cepat, membangkitkan minat akan informasi, mengajarkan kepada siswa untuk membiasakan belajar terbaik dengan mendengarkan, mudah digunakan dalam proses belajar mengajar.
Sedangkan kelemahan metode konvensional, sebagai berikut: tidak semua siswa sama miliki cara belajar baik dengan mendengarkan, sering kesulitan untuk menjaga siswa agar tetap tertarik dengan apa yang diajarkan, siswa masih kebingungan apa tujuan mereka belajar pada hari itu, penekanan sering terjadi pada penyelesaian tugas, daya serapnya rendah dan cepat hilang karena bersifat menghafal.
Metode mengajar konvensional, sebagai berikut:

  •  Metode pembiasan adalah proses untuk membuat seseorang menjadi terbiasa.
  • Metode keteladanan digunakan untuk pengajar dengan memberikan keteladanan yang baik pada siswa agar dapat berkembang fisik, mental dan kepribadiannya secara benar.
  • Metode penghargaan mengedepankan kegembiraan dan berfikir positif, yaitu dengan memberikan hadiah kepada anak didik, baik yang berprestasi akademik maupun yang berperilaku baik.
  • Metode hukuman merupakan lawan dari metode pemberian hadiah. Metode hukuman sebagai jalan terakhir yang dilakukan guru namun tidak menyakiti secara fisik, melainkan bersifat akademik dan edukatif.
  •  Metode ceramah merupakan cara mengajar paling tradisional yang sering digunakan oleh guru. Dengan berceramah guru dapat menjelaskan dengan gamblang materi yang diajarkan.
  •  Metode tanya jawab memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara dua arah yang menilbulkan dialog antara guru dengan siswa.
  •  Metode latihan untuk menanamkan kebiasaan tertentu, serta untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kespakan dan keterampilan.
  • Metode berceritaadalah suatu cara mengajar dengan bercerita.
  • Metode demonstrasi mengajar dengan menggunakan peragaan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu.
  • Metode karyawisata proses belajar mengajar dimana siswa perlu diajak keluar sekolah untuk meninjau langsung tempat tertentu atu objek yang mengandung sejarah.
  • Metode diskusi membentuk siswa untuk dapat menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan arguman atau pendapat.
  • Metode eksperimen pengambilan kesempatan kepada siswa perorangan atau kelompok untuk melakukan proses atau percobaan.
  • Metode proyek bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan, sehingga dapat memecahkan secara keseluruhan dan bermakna.
  • Metode tugas dan resitasi atau penugasan oleh guru untuk siswa agar tetap melakukan kegiatan belajar.
  • Metode sosiodrama atau sering disama artikan dengan metode role playing.
Editor : Agus Adi R  ||  1102413093

0 komentar:

Post a Comment