Dalam mengelola kegiatan pembelajaran, guru perlu merencanakan
tugas dan alat belajar yang menantang, pemberian umpan balik, dan penyediaan
program penilaian yang memungkinkan semua siswa mampu ‘unjuk kemampuan/
mendemonstrasikan kinerja (performance)’ sebagai hasil belajar. Inti dari
penyediaan tugas menantang ini adalah penyediaan seperangkat pertanyaan yang
mendorong siswa bernalar atau melakukan kegiatan ilmiah. Para ahli menyebutkan
jenis pertanyaan ini sebagai ‘pertanyaan produktif’. Karena itu, dalam
pengelolaan kegiatan pembelajaran ini guru perlu memiliki kemampuan merancang
pertanyaan produktif dan mampu menyajikan pertanyaan sehingga memungkinkan
semua siswa terlibat baik secara mental maupun secara fisik.
Jika salah satu tujuan mengajar adalah mengembangkan
potensi siswa untuk berpikir, maka tujuan bertanya hendaknya lebih pada ‘merangsang siswa berpikir’.
Merangsang berpikir dalam arti ‘merangsang siswa menggunakan gagasan sendiri
dalam menjawabnya’ bukan mengulangi gagasan yang sudah dikemukakan guru.
Kategori pertanyaan yang termasuk jenis pertanyaan ini antara lain pertanyaan
produktif, terbuka, dan imajinatif. Pertanyaan ini dapat digunakan untuk tujuan
merangsang siswa berpikir.
Pertanyaan hendaknya dirumuskan sedemikian rupa
sehingga siswa melakukan kegiatan meramal (prediksi), mengamati (observasi),
menilai diri/ karya sendiri (introspeksi), atau menemukan pola/hubungan. Ada yang
menyatakan ‘Jika Anda mengajukan pertanyaan yang baik, sungguh Anda telah
mengajar secara baik’. Tujuan guru bertanya hendaknya tidak sekedar, bahkan
mungkin harus dihindari, mengharapkan jawaban benar, tetapi lebih untukmerangsang
siswa berpikir dan berbuat. Mengharapkan jawaban benar hanya akan membuat
siswa tidak berani menjawab jika mereka tidak merasa yakin bahwa jawabannya
benar. Berikut kategori pertanyaan beserta contohnya yang diperkirakan dapat
merangsang siswa berpikir.
Author,
Alfan Rifqi H.
Editor,
Halimatus Syadiyah
0 komentar:
Post a Comment