Wednesday, December 31, 2014

Teori Pembelajaran Humanistik dalam Pembelajaran Mandiri

oleh : Novita Handayani
Pembelajaran mandiri merupakan proses pembelajaran yang menuntut peserta didik menjadi subyek yang harus merancang, mengatur, dan mengontrol kegiatan mereka sendiri secara bertanggung jawab. Proses ini tidak bergantung pada subyek maupun metode instruksional, melainkan kepada siapa yang belajar (peserta didik), mencakup siapa yang harus mempelajari sesuatu hal, metode, dan sumber apa yang akan digunakan, dan bagaimana cara mengukur keberhasilan upaya belajar yang telah dilaksanakan.

Dalam pelaksanaannya, proses ini cocok untuk pembelajaran di tingkat atau level perguruan tinggi, karena menuntut kemandirian yang tingkat tinggi dari peserta didik. Disini pendidik beralih fungsi menjadi fasilitator proses belajar, bukan sebagai penentu proses belajar. Walaupun demikian, pendidik pendidik harus tetap siap untuk menjadi tempat bertanya dan bahkan diharapkan pendidik benar-benar ahli dalam bidang yang sedang dipelajari peserta didik.

Agar tidak terjadi hubungan kesenjangan antara pendidik dan peserta didik, maka perlu kiranya dilakukan negosiasi dalam perancangan pembelajaran secara keseluruhan. Perencanaan pembelajaran ini merupakan alat yang fleksibel tetapi efektif untuk membantu peserta didik dalam penentuan tujuan belajar secara individual. Tanggung jawab peserta didik dan pendidik harus dibuat secara eksplisit dalam perancangan pembelajaran. Partisipasi para peserta didik dalam penentuan tujuan belajar akan membuat mereka lebih berkomitmen terhadap proses pembelajaran. Agar peserta didik berkomitmen terhadap proses pembelajaran, perlulah kiranya endidik mengerti tentang teori kepribadian dan psikoterapi. Karena pada teori pembelajaran humanistik ini didasarkan pada teori kepribadian dan psikoterapi. Pengalaman emosional dan karakteristik khusus seseorang perlu diperhatikan dalam penyusunan teori belajar ini.

0 komentar:

Post a Comment