Guru
secara pemahaman orang jawa adalah digugu dan ditiru yang berarti bahwa
dipercaya dan diikuti. Secara konstektua guru adalah subjek yang dipercaya
untuk mempengaruhi pembelajaran baik dari segi akademis maupun dari segi
karakter yang semuanya dibutuhkan keahlian khusus. Keahlian ini tidak bisa
didapatkan dengan begitu saja ada pembelajaran yang berkelanjutan dan perlunya
praktek langsung dilapangan semuanya dilakukan dibangku perkuliahan yang
bertujuan menjadi guru unutk mendidik peserta didik. Pemahaman agar peserta
didik mengerti apa yang disampaikan seorang guru adalah cara mengajar yang
efektif dan efisien yang berati bahwa guru daharuskan memberikan penyampaian
materi yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa ini semua dibutuhkan
kemampuan khusus dan kemampuan itu tiak bisa hanya dilakukan hanya membaca
artikel ini saja perlu banyaknya masukan praktik dan pengalaman dalam
pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru.
Teori
pembelajaran adalah induk utama dari sebuah pembelajaran apapun latarbelakang
guru baik mengajar akademik maupun non akademik perlu dan dirasa penting untuk
memahami teori pembelajaran. Mengapa demikian? Ya, karena seorang pendidik
harus memiliki modal teknik dan cara untuk memberikan pembelajaran yang menarik
dan hal ini dimulai dari sebuah pemahaman teori yakni teori pembelajaran yang
nantinya akan berkembang menjadi model-model pembelajaran yang penerepannya
tidak jauh dari teori pembelajaran. Jadi secara singkat perlu adanya pemahaman
terlebih dahulu mengenai teori pembelajaran yang selanjutnya merambah ke
model-model pembelajaran.
Menjadi
guru yang baik adalah tidak mudah karena yang kita ajarkan adalah manusia yang
mana adalah makhluk hidup. Berbeda jika yang kita ajar robot hanya diperintah
ini dan itu langsung mengikuti. Manusia sejatinya diperuntuhkan untuk menjadi
pribadi yang berkarakter baik. Jadi bagaimanapun juga guru harus mementingkan
hal itu disamping nilai-nilai akademis. Menjadi guru harus mengacu pada makna
“ing ngarso sun tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani” yang
bermakna bahwa didepan memberikan contoh, ditengah-tengah memberikan bimbingan
dan semangat, dibelakang memberikan motivasi. Jadi jelaslah bahwa peran guru
tidak jauh beda dengan peran orang tua. Jadi guru haruslah memaknai asas
tersebut agar mengerti bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk mengubah
karakter seorang siswa menjadi yang lebih baik.
Jadi
bahwa teori pembelajaran sangat penting dipahamai oleh seorang guru itu semua
guna menjadikan guru yang profesional yang efektif efisien sesuai yang
diharapkan oleh siswa. Agar terlaksananya model pembelajaran yang menarik bagi
siswa dan itu juga akan menjadikan guru yang mengerti dan memahami harus
berbuat apa untuk siswanya serta membentuk karakter siswa sesuai dengan kaidah
yang sebenarnya. Guru digudu dan ditiru layaknya orang tua sebagaimana orang
jawa mengatakan dalam asas ing ngarso sun tuladha, ing madya mangun karso,
tutwuri handayani.
Aditya
Wahyu Prasetyo
0 komentar:
Post a Comment