Wednesday, December 31, 2014

Penilaian

Oleh : Slamet Zainal A.
slametzainal_abidin@yahoo.com

Pada setiap proses pembelajaran dibutuhkan suatu peneilaian yang bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan proses pembelajaran. Pengevaluasian pembelajaran tentunya berdasarkan aspek-aspek yang mencakup semua penilai standar dalam proses pembelajaran. Tidak hanya pada penilaian aspek intelektual, psikomotorik maupun aspek afektif. Dalam penilaian proses pembelajaran yang disesuaikan dengan teori belajar siswa, seorang tenaga pendidik juga harus mampu menyesuaiakan dengan teori yang diberlakukan, misalnya saja pada teori behaviorisme, dimana teori ini lebih mengedepankan pada aspek perilaku dan sikapa siswa pada suatu masalah yang dihadapinya. Maka sebagai seorang tenaga pendidik pada proses penilaian bila siswa lebih condong dominan pada aspek afektif itu merupakan suatu kewajaran, karena pada teori ini siswa diajarkan agar lebih mampu berinteraksi dan mampu menggunakan kemampuannya dalam berinteraksi dengan lingkungan serta sikap yang seharusnya pada suatu permasalahan. Namun jika dalam penerapan teori ini siswa mengalami penurunan atau tidak mampu menerapkan sikapnya untuk melaksanakannya maka dalam proses penilaian tenaga pendidik harus mengevaluasi penyebab terjadi atau kurang mampunya siswa menerimanya.
Berbeda dengan penilaian pada penerapan teori kontruktivisme yang lebih menekankan pada kemampuan intelektual siswa dalam menghadapi suatu permasalahan. Maka guru sebagai seorang tenaga pendidik harus lebih mendominasikan penilaian pada kemampuan berfikir siswa, akan tetapi juga tidak melupakan pada aspek lainnya sebagai pendorong terlaksananya penerapan teori tersebut. Proses penilaian pada masing-masing penerapan dan pelaksanaan teori belajar tentu diupayakan untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima dan melaksanakan proses pembelajaran yang dilakukan tenaga pendidik. Penilaian juga sebagai suatu titik balik pelaksanaan pada masing-masing penerapan dan pelaksanaan teori belajar tentu diupayakan untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima dan melaksanakan proses pembelajaran yang dilakukan tenaga pendidik. Penilaian juga sebagai suatu titik balik pelaksanaan proses pembelajaran yang kurang efektif. Adapun pengertian penilaian menurut Holt dan Willard-Holt (2000) menekankan konsep penilaian dinamis, suatu cara mengases potensi sebenarnya dari pembelajar yang secara signifikan berbeda dengan tes konvensional. Kondisi belajar alamiah yang esensial diperluas sampai ke proses penilaian. Bila biasanya penilaian sebagai suatu proses dilakukan oleh seseorang, misalnya guru, di sini dipandang sebagai suatu proses dua arah yang melibatkan interaksi antara guru dan pembelajar. Peranan guru sebagai asesor melakukan dialog dengan siswa yang diakses untuk menemukan tingkatan performanya dalam melakukan tugas pada saat itu dan curah pendapat dengannya tentang cara yang mungkin bisa ditempuh dalam memperbaiki performanya pada kesempatan berikutnya. Dengan demikian, penilaian dan pembelajaran dipandang sebagai jalinan proses yang tak terpisahkan.
Berdasarkan pandangan ini seorang guru seharusnya memandang penilaian sebagai proses yang terus menerus dalam mengukur pencapaian pembelajar, kualitas pengalamannya dalam pembelajaran dan proses pembelajarannya. Penilaian juga merupakan bagian integral dari pengalaman belajar dan bukan proses yang berdiri sendiri. Umpan balik dari proses penilaian berfungsi sebagai masukan langsung yang menjadi dasar untuk perkembangan selanjutnya. penilaian seharusnya tidak menjadi proses intimidasi yang menyebabkan kecemasan siswa, melainkan proses yang bersifat mendukung yang membangkitkan keberanian siswa untuk ingin dievaluasi di masa mendatang, sehingga harus fokus pada perkembangan yang terjadi pada siswa. Maka guru sebagai tenga pendidik harus mampu menilai siswa dengan baik sesuai dengan standar yang diberlakukan tentunya dengan merapkan umpan balik terhadap proses pembelajaran agar proses penilaian terhadap siswapun bisa lebih baik didalam penerapan suatu teori belajar dalam pembelajaran.

0 komentar:

Post a Comment