Saturday, October 25, 2014

Model Role Playing Untuk Mapel Bahasa Indonesia

Oleh Ali Rosyid
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
alie.rossyid@gmail.com
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar sangat mengandalkan penggunakan metode-metode yang aplikatif dan menarik. Pembelajaran yang menarik akan memikat anak-anak untuk terus dan betah untuk mempelajari Bahasa Indonesia sebagai bahasa ke-2 setelah bahasa ibu. Apabila siswa sudah tertarik dengan pembelajaran maka akan dengan mudah meningatkan prestasi siswa dalam bidang bahasa. Di sebagian siswa, pembelajaran Bahasa Indonesia sangat mebosankan karena mereka sudah merasa bisa dan penyampaian materi yang kurang menarik sehingga secara tidak langsung siswa menjadi lemah dalam penangkapan materi tersebut.

Untuk itu perlunya suatu metode yang mampu memberikan gambaran nyata sekaligus siswa melakukan sehingga dengan mudah memahaminya. Salah satu alternatifnya adalah dengan menerapkan metode role play. Metode role play ini akan memberikan pemahaman dengan cara siswa berperan sebagai tokoh yang ada dalam cerita pendek. Untuk dapat membawakan peran tokoh tersebut siswa harus memahami karakter tokoh yang akan di perankan. Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.

Pengambangan imajinasi dan penghayatan dilakikan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Pemain ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung pada apa yang diperankan. Role Playing adalah suatu tiruan yang bersifat drama yang diperankan oleh dua orang atau lebih tentang peranan yang berbeda-beda dalam keadaan tertentu.

Role playing atau sosiodrama adalah sandiwara tanpa naskah (skript) dan tanpa latihan terlebih dahulu,sehingga dilakukan secara spontan. Masalah yang didramatisasikan adalah mengenai situasi sosial. Menurut Mulyasa (2006), bermain peran (Role Playing) diarahkan pada pemecahan masalah-masalah yang menyangkut hubungan antrmanusia, terutama yang menyangkut kehidupan peserta didik.

Kelebihan metode Role Playing adalah sebagai berikut:
1.    Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memejukan kemampuannya dalam bekerjasama.
2.    Siswa dapat mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
3.    Permainan merupakan penemuan yang mudah dan padat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbada.
4.    Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui siswa pada waktu melakukan permainan.

Kelemahan dari metode ini adalah membutuhkan waktu yang lama sehingga dapat mengganggu pelajaran yang lain maupun menunda materi lain yang akan disampaikan.

Metode role play menurut Asri Budiningsih daptat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu dengan memainkan peran, melakukan wawancara untuk mengetahui maksud pelajaran dan sebagainnya. Metode role play sangat cocok diterapkan ketika pengajar melakukan pembelajaran berbicara dengan dibantu dengan gambar. Pertama-tama, siswa dibagi dua kelompok dengan jumlah yang sama. Sebelumnya pengajar menyediakan gambar sebanyak jumlah siswa. Dalam gambar tersebut sudah diberi tanda atau tulisan siapa yang menjadi lawan bicaranya. Siswa yang lain mencari pasangan bicaranya. Setelah menemukan, siswa yang mencari tersebut berusaha untuk mengorek keterangan tentang gambar yang dipegang masing-masing siswa (boleh ditambah sendiri), tetapi siswa yang diajak bicara diberi tahu supaya jangan menjawab secara langsung benda yang dipegangnya.

Dengan kegiatan ini, siswa saling berusaha untuk mencari dan memainkan strategi untuk mengetahui banda teman bicaranya. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian. Setelah selesai melakukan kegiatan tersubut, pengajar memberikan pengarahan sekaligus bertanya tentang kegiatan yang sudah dilakukan. Siswa yang dapat mengetahaui benda lawan bicaranya diberi penghargaan.

0 komentar:

Post a Comment