Oleh Ali Rosyid
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
alie.rossyid@gmail.com
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
alie.rossyid@gmail.com
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia
di tingkat sekolah dasar sangat mengandalkan penggunakan metode-metode yang
aplikatif dan menarik. Pembelajaran yang menarik akan memikat anak-anak untuk
terus dan betah untuk mempelajari Bahasa Indonesia sebagai bahasa ke-2 setelah
bahasa ibu. Apabila siswa sudah tertarik dengan pembelajaran maka akan dengan
mudah meningatkan prestasi siswa dalam bidang bahasa. Di sebagian siswa,
pembelajaran Bahasa Indonesia sangat mebosankan karena mereka sudah merasa bisa
dan penyampaian materi yang kurang menarik sehingga secara tidak langsung siswa
menjadi lemah dalam penangkapan materi tersebut.
Untuk itu perlunya suatu metode yang mampu memberikan
gambaran nyata sekaligus siswa melakukan sehingga dengan mudah memahaminya.
Salah satu alternatifnya adalah dengan menerapkan metode role play. Metode role
play ini akan memberikan pemahaman dengan cara siswa berperan sebagai tokoh
yang ada dalam cerita pendek. Untuk dapat membawakan peran tokoh tersebut siswa
harus memahami karakter tokoh yang akan di perankan. Metode Role Playing adalah
suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan
penghayatan siswa.
Pengambangan
imajinasi dan penghayatan dilakikan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh
hidup atau benda mati. Pemain ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang,
hal itu bergantung pada apa yang diperankan. Role Playing adalah suatu tiruan
yang bersifat drama yang diperankan oleh dua orang atau lebih tentang peranan
yang berbeda-beda dalam keadaan tertentu.
Role playing atau sosiodrama adalah sandiwara tanpa
naskah (skript) dan tanpa latihan terlebih dahulu,sehingga dilakukan secara
spontan. Masalah yang didramatisasikan adalah mengenai situasi sosial. Menurut
Mulyasa (2006), bermain peran (Role Playing) diarahkan pada pemecahan
masalah-masalah yang menyangkut hubungan antrmanusia, terutama yang menyangkut
kehidupan peserta didik.
Kelebihan metode
Role Playing adalah sebagai berikut:
1.
Melibatkan
seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memejukan kemampuannya
dalam bekerjasama.
2.
Siswa dapat
mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
3.
Permainan
merupakan penemuan yang mudah dan padat digunakan dalam situasi dan waktu yang
berbada.
4.
Guru dapat
mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui siswa pada waktu melakukan permainan.
Kelemahan dari
metode ini adalah membutuhkan waktu yang lama sehingga dapat mengganggu
pelajaran yang lain maupun menunda materi lain yang akan disampaikan.
Metode role
play menurut Asri Budiningsih daptat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu
dengan memainkan peran, melakukan wawancara untuk mengetahui maksud pelajaran
dan sebagainnya. Metode role play sangat cocok diterapkan ketika pengajar
melakukan pembelajaran berbicara dengan dibantu dengan gambar. Pertama-tama,
siswa dibagi dua kelompok dengan jumlah yang sama. Sebelumnya pengajar
menyediakan gambar sebanyak jumlah siswa. Dalam gambar tersebut sudah diberi
tanda atau tulisan siapa yang menjadi lawan bicaranya. Siswa yang lain mencari
pasangan bicaranya. Setelah menemukan, siswa yang mencari tersebut berusaha
untuk mengorek keterangan tentang gambar yang dipegang masing-masing siswa
(boleh ditambah sendiri), tetapi siswa yang diajak bicara diberi tahu supaya
jangan menjawab secara langsung benda yang dipegangnya.
Dengan kegiatan ini, siswa saling berusaha untuk
mencari dan memainkan strategi untuk mengetahui banda teman bicaranya. Kegiatan
ini dilakukan secara bergantian. Setelah selesai melakukan kegiatan tersubut,
pengajar memberikan pengarahan sekaligus bertanya tentang kegiatan yang sudah
dilakukan. Siswa yang dapat mengetahaui benda lawan bicaranya diberi penghargaan.
0 komentar:
Post a Comment