Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Semarang
Role
Playing atau bermain peran adalah suatu pendekatan kolaboratif dalam
pembelajaran yang menggunakan permainan gerak yang di dalamnya terdapat suatu
tujuan, aturan, dan edutainment. Pendekatan Role Playing (RP) ini
dilakukan diluar kelas, meskipun kenyataannya di dalam kelas, tetapi siswa berimajinasi
seolah-olah melakukannya di luar kelas dan memainkan peran orang lain.
Role
Playing merupkan salah satu cara yang digunakan untuk mengusai materi pelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa, yaitu dalam memainkan
peran seorang tokoh hidup atau benda mati. Permaianan ini biasanya dilakukan
oleh lebih dari satu orang, bergantung pada skenarionya. Pendekatan RP ini
ditekankan pada keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi
permasalahan yang dihadapi secara nyata. Dalam pendekatan ini siswa menjadi
subyek pembelajaran, sehingga siswa aktif dalam bertanya dan menjawab bersama
teman-temannya pada situasi tertentu. RP dapat diterapkan pada semua mata
pelajaran, termasuk mapel bahasa Inggris. Dalam mata pelajaran bahasa Inggris
seperti materi tenses dan penggunaan subyek, kata kerja, dan obyek. Untuk
lebih jelasnya kita langsung melihat Sintak strategi Role sebagai berikut : 1).
Guru membagi kelompok dan satu kelompok 5 orang; 2). Kemudian guru menjelaskan
kompetensi yang akan dicapai, yaitu melatih anak dalam penggunaan subject,
Verb, Object, adverb dan cara mengungkapkan kalimat bahasa Inggris yang baik
dan benar; 3). Guru menjelaskan aturan permainan, yaitu satu kelompok ada 5
siswa, jadi satu siswa harus mengungkapkan satu kata (1.subject; 2.verb; 3.object;
4.adverb of manner/adverb of Place, 5.adverb of time) antara satu siswa dengan
siswa lain dalam satu kelompok tidak boleh sama. Ketika mengungkapkan, siswa
juga harus memperagakan apa yang diucapkan; 4). Setelah itu, hasil dari
kata-kata yang diucapkan menjadi kalimat tadi ditulis di lembar kertas; 5).
Siswa menyampaikan hasilnya di depan kelas; 6). Guru memberikan kesimpulan dan
mengevaluasi secara umum.
Dalam
pendekatan RP ada beberapa kelebihan yang bisa doperoleh siswa, yaitu: 1.
Proses pembelajaran menjadi asyik, menarik, dan terkesan dan ilmu yang didapat
menjadi teringat sampai jangka waktu yang lama; 2. Membuat siswa menjadi aktif,
sehingga kelas menjadi lebih dinamis dan antusiatis; 3. Menumbuhkan rasa
semangat optimisme dalam belajar dan menumbuhkan dalam kebersamaan; 4. Membuat
siswa bisa langsung memerankan sesuatu yang akan dibahas dalam proses belajar.
Selain itu,
pendekatan Role Playing juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu
diantisipasi dan dievaluasi, diantaranya yaitu : 1. Membutuhkan waktu yang
banyak; 2. Kesulitan dalam memerankan peran jika tidak dilatih dengan baik; 3. Hanya
bisa diterapkan dalam suasana kelas yang kondusif; 4. Membutuhkan persiapan
yang matang untuk hasil yang maksimal; 5. Hanya bisa diterapkan dalam mata
pelajaran tertentu saja.
Sumber : Huda, Miftahul. 2013. MODEL-MODEL
PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN : ISU-ISU METODIS DAN PARADIGMATIS. Yogyakarta
: PUSTAKA PELAJAR
0 komentar:
Post a Comment