Tuesday, October 28, 2014

Botol Kosong, Harus Diisi Apa?

Pendidikan merupakan usaha sadar manusia dalam mewujudkan generasi penerus bangsa yang lebih kompeten, perkembangan pendidikan semakin berkembang dengan cepat, ditandai dengan pergantian kurikulum serta banyaknya metode dan teori-teori belajar yang diterapkan didalam dunia pendidikan. Siswa sebagai obyek utama dalam dunia pendidikan harus dirancang dengan baik agar dapat dihasilkan sumber daya manusia yang berkompeten. Perkembangan dan kemajuan pada suatu bangsa juga sangat berpengaruh pada kompetensi sumber daya manusianya, seperti contohnya negara Singapura yang memiliki keterbatasan diberbagai sector bidang baik sumber daya alam maupun populasi sumber daya manusianya, namun mereka mampu mengelola dan memaksimalkan keterbatasan itu dengan sebaik-baiknya. Terutama yang paling berpengaruh pada kemajuan sumber daya manusia yang mampu bersaing di kelas dunia dan bisa menjadikan negaranya sejajar dengan negara maju. Indonesia yang merupakan negara yang memiliki semua komponen dapat pula seperti negara Singapura, dengan kata kuncinya pada kemajuan sumber daya manusia yang kompeten. Indonesia dikaruniai sumberdaya alam yang berlimpah dan sumberdaya manusia yang populasi penduduknya sangat tinggi bahkan masuk dalam 5 besar negara terpadat di dunia. Dengan kelebihan ini mungkin Indonesia dapat memaksimalkan segala potensi yang ada untuk kemajuan negaranya, terutama pada pembinaan sumberdaya manusia. Sumberdaya alam berlimpah namun dalam mengelolanya kurang maka tidak akan maksimal dikelola dan dimanfaatkan untuk perkembangan kemajuan bangsa.
Dari hal ini kita perlu pembinaan sumberdaya manusia sejak dini dimulai dari sekolah. Sekolah sebagai lembaga penggagas dan pencetak sumberdaya manusia yang kompeten harus memiliki serta menerapkan pengantar pendidikan yang efektif agar siswa dapat diarahkan sesuai apa yang kita inginkan, maka peran guru sebagai tenaga pendidik harus dapat mengisi pikiran-pikiran peserta didik untuk dapat menjadi sumberdaya manusia yang unggul. Siswa merupakan botol kosong yang belum terisi apa-apa, nah, peran guru disini sebagi pengisi botol kosong tersebut. Dalam penerapan pembelajaran siswa harus disesuaikan dengan teori belajar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diharapakan. Dapat kita ambil contoh seperti teori belajar behavioristik, teori ini sangat berguna untuk siswa dalam membina perilaku dan moral-moral serta karakter seorang siswa, dalam teori ini siswa juga diharapkan dapat memposisikan dirinya sebagai makhluk berketuhan dan mampu connect dengan sesamanya. Inti dari teori ini merupakan penerapan sikap seseorang dalam segala aspek, jadi teori ini sangat berguna untuk pembentukan sikap dan moral yang baik pada sumberdaya manusia yang kompeten. Sedangkan dalam aspek berfikir siswa juga harus mampu menguasai teori kognitifisme, teori ini berlandaskan pada kemampuan manusia dalam berfikir rasional serta ilmiah. Dalam penerapan teori ini manusia dianjurkan mampu mengoptimalkan kerja otak untuk dapat memecahkan suatu masalah serta penggunaan naluri agar seimbang antara pemikiran rasional dan nonsubkotuler. Teori ini diharapkan dapat membina siswa sebagai penemu-penemu serta pemecah suatu masalah yang sering terjadi pada konteks kehidupan, serta teori ini dirujukan untuk dapat membentuk sumberdaya manusia yang mampu berfikir cerdas, kritis dan tanggap terhadap suatu masalah berdasarkan pada pemikirannya.
Penggunaan teori-teori belajar yang tepat sasaran dalam membentuk sumberdaya manusia yang kompeten harus tepat sasaran serta tidak tertuju hanya pada satu teori belajar saja, selain teori belajar yang telah disebutkan tadi, masih banyak teori-teori belajar yang lain sebagai upaya pewujudan sumberdaya manusia yang kompeten. Penggabungan teori belajar ini diharapakan siswa mampu membentuk karakter serta jiwa sumberdaya manusia yang bersifat kontekstual dan unggul dalam berbagai bidang. Maka peran serta semua elemen harus sinkron agar siswa sebagai botol kosong dapat terisi unsur-unsur yang dibutuhkannya untuk menjadi sumberdaya manusia yang kompeten dan mampu bersaing dikalangan global serta mampu menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang maju kedepannya dalam segala bidang.

Writer : Slamet Zaenal A.
Editor : Diwinda Okta P. / 1102413098

0 komentar:

Post a Comment