Wednesday, December 31, 2014

Teori Hemisphere dalam Pembentukan Proses Berpikir Kritis, Kreatif, dan Problem Solver pada Anak



Oleh : Zakiyah Umaroh

Dunia pendidikan saat ini jauh lebih maju daripada pendidikan di jaman dulu. Program-program pendidikan yang dibuat pun sudah sangat berbeda. Perjalanan program-program pendidikan dibuat sesuai dengan perkembangan jaman dengan harapan dan tujuan menjadikan anak mampu berpikir kritis, kreatif, dan menjadi problem solver. Proses menciptakan anak berpikir kritis, kreatif, dan menjadi problem solver bukanlah sesuatu yang mudah dan tentu membutuhkan waktu yang lama. Itulah sebabnya dunia pendidikan perlu adanya perubahan-perubahan dalam strategi, metode, dan teknik pembelajaran agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.
Penciptaan lingkungan belajar oleh guru sangatlah berpengaruh terhadap proses belajar anak. Lingkungan yang memberikan kebebasan daya kreatif siswa, pemberian masalah-masalah yang relevan dengan kehidupan anak sehari-hari, dan diajak berpikir secara sistematis akan menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak dan menjadikannya memiliki alur berpikir kritis, kreatif, dan menjadi problem solver dalam menghadapi berbagai tantangan yang dia temui. Selain itu, anak juga dapat mengembangkan kemampuannya serta dapat menyesuaikan diri dengan pengetahuan yang baru.
Mengembangkan kreativitas dan intelektual pada anak semuanya berkaitan dengan teori hemisphere dimana teori ini menjelaskan tentang belahan otak kanan dan otak kiri. Jadi dalam proses pengajaran dan pembelajaran guru dapat menggunakan pendekatan dengan cara yang disamakan dengan bagaimana otak belajar secara alamiah.

0 komentar:

Post a Comment