Monday, December 8, 2014

Model Pembelajaran Time Token

Oleh Mubashiroh
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

            Model pembelajaran time token merupakan salah satu contoh kecil dari penerapan pembelajaran demokratis di sekolah (Arends, 1998). Proses pembelajarn yang demokratis adalah proses belajar yang menempatkan siswa sebagai subjek. Sepanjang proses belajar, aktivitas siswa menjadi titik perhatian utama. Dengan kata lain, siswa nselalu dilibatkan secara aktif. Guru berperan mengajak siswa mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemui. Model ini digunakan untuk melatih dan mengembangkan ketrampilan sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraaan atau diam sama sekali. Guru memberi kupon berbicara dengan waktu 30 detik pada setiap siswa. Satu kopun untuk satu kesempatan berbicara.. siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya habis.
            Adapun sintaks dari pembelajaran time token ini adalah sebagai berikut: (1) guru menjelaskan kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran (2) guru mengkondisikan kelas unutk melaksankan diskusi klasikal (3) guru memberikan tugas kepada siswa (4) guru memberikan sejumlah kopun berbicara kepada siswa maaing-masing 30 detik per kupon (5) guru meminta siswa menyerahkan kupon sebelum berbicara, satu kupon untuk satu kali berbicara, siswa bisa tampil secara bergiliran, siswa yang memegang kupon harus berbicara sampai habis kopunnya (6) guru memberikan penilaian kepada setiap siswa berdasarkan waktu yang digunakan siswa unutk berbicara.

          Kelebihan pembelajaran time token antara lain: (1) mendorong siswa unutk meningkatkan inisiatif dan partisipasi, (2) menghindari dominasi siswa yang pandai berbicara atau yang tidak berbicara sama sekali, (3) membantu siswa untuk aktif dalam pembelajaran, (4) meningkatkan siswa dalam berkomunikasi terutama dalam hal berbicara, (5) melatih siswa dalam mengungkapkan pendapat, (6) tidak memerlukan banyak media pembelajaran. Akan tetapi, model time token mempunyai beberapa kekurangan yang bisa menjadikan pertimbangan, antara lain: (1) hanya dapat digunakan pada mata pelajaran tertentu, (2) tidak dapat digunkan pada kelas yang jumlah siswanya banyak, 3) memerlukan banyak waktu dalam persiapan, (4) kecenderungan untuk sedikit menekan siswa yang cenderung pasif dan membiarkan siswa yang aktif untuk berpartisipasi lebih banyak di kelas.

0 komentar:

Post a Comment