Thursday, November 6, 2014

Teori Belajar dan Kemampuan Otak

Teori belajar dan pembelajaran sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan berkembangnya zaman teori pembelajaran berkembang menjadi lebih baik, walaupun pada dasarnya tidak ada teori belajar yang terbaik, tinggal bagaimana kita menerapkannya. Sebagai calon pendidik diharuskan mampu membuat pembelajaran serta penyampaian teori-teori yang ingin disajikan kepada peserta didik dengan baik agar dihasilkan proses pembelajaran yang optimal serta efesien. Teori merupakan interpretasi sistematis atas sebuah bidang pengetahuan terkhusus pada bidang belajar dan pembelajaran. Adapun tiga fungsi teori pembelajaran. Fungsi tersebut berbeda-beda namun saling terkait dengan erat antara lain, pertama teori pembelajaran adalah pendekatan terhadap satu bidang pengetahuan yang menggambarkan sudut pandang peneliti mengenai aspek-aspek pembelajaran yang paling bernilai untuk dipelajari. Dengan demikian teori berfungsi sebagai petunjuk dan sumber stimulasi bagi penelitian dan pemikiran ilmiah. Yang kedua, teori pembelajaran berupaya untuk meringkas sekumpulan besar pengetahuan mengenai hukum-hukum pembelajaran kedalam ruang yang cukup kecil. Yang ketiga, teori pembelajaran secara kreatif berupaya menjelaskan apa itu pembelajaran dan bagaimana pembelajaran itu berlangsung, (Hilner, 1978). Tentunya dalam penerapan teori-teori pembelajaran ini harus disesuaikan dengan kemampuan pesrta didik, dimana masing-masing peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menangkap apa yang telah disampaikan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan otak manusia yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.
 Dalam perkembangan ini manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain. Kesempurnaan manusia yang mendasari dengan makhluk lainnya ialah manusia diberi kelebihan berupa akal atau kemampuan mengendalikan emosi. Manusia yang mampu mengoptimalkan kemampuan otak jauh lebih kreatif serta inovatif dibanding dengan lainnya (Sentot, 2009). Dari hal ini dapat kita ketahui dan lebih mendalami bahwa penciptaan manusia yang didasari dengan kemampuan berakal serta mampu mengatur emosi sebagai alat bantu manusia yang dibebankan sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi ini (Alquran, Az-Zariyat ayat 56).
Maka dari hal tersebut sebagai seorang pendidik perlu lebih inovatif dan kreatif dalam menyampaikan teori pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik, serta mampu menganalisis kemampuan-kemampuan peserta didik dalam menyerap apa yang kita sampaikan. Media merupakan sarana inovatif yang lebih konstektual dalam penerapan teori pembelajaran. Penggunaan media juga mampu mengoptimalkan kemampuan otak manusia, dalam hal ini terdapat 9 kecerdasan pada manusia diantaranya kecerdasan logika, bahasa, musikal, gambar, gerak, intrapersonal, antarpribadi, alam dan kecerdasan ekstensial. Dari penerapan teori pembelajaran yang lebih variatif kita dapat mampu menganalisis kecerdasan apa yang dikuasai oleh peserta didik. Pemberian teori pembelajaran juga berpengaruh pada faktor usia, kemampuan dasar serta kondisi psikologis peserta didik. Dapat kita ambil contoh penerapan teori pembelajaran siswa sekolah dasar berbeda dengan siswa tingkat atas dan berbeda pula dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir lemah. Maka dalam uapaya penerapan teori pembelajaran ini perlu terlebih dahulu mengetahui kemampuan siswa serta dapat lebih memahami kondisi siswa agar proses pentransferan materi pada pendidik tersampaikan dengan baik oleh peserta didik.

Writer : Slamet Zaenal A. / 1102413094
Editor : Diwinda Okta P. / 1102413098

0 komentar:

Post a Comment