Teori belajar dan pembelajaran sangat penting
dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan berkembangnya zaman teori pembelajaran
berkembang menjadi lebih baik, walaupun pada dasarnya tidak ada teori belajar
yang terbaik, tinggal bagaimana kita menerapkannya. Sebagai calon pendidik
diharuskan mampu membuat pembelajaran serta penyampaian teori-teori yang ingin
disajikan kepada peserta didik dengan baik agar dihasilkan proses pembelajaran
yang optimal serta efesien. Teori merupakan interpretasi sistematis atas sebuah
bidang pengetahuan terkhusus pada bidang belajar dan pembelajaran. Adapun tiga
fungsi teori pembelajaran. Fungsi tersebut berbeda-beda namun saling terkait
dengan erat antara lain, pertama
teori pembelajaran adalah pendekatan terhadap satu bidang pengetahuan yang
menggambarkan sudut pandang peneliti mengenai aspek-aspek pembelajaran yang
paling bernilai untuk dipelajari. Dengan demikian teori berfungsi sebagai
petunjuk dan sumber stimulasi bagi penelitian dan pemikiran ilmiah. Yang kedua, teori
pembelajaran berupaya untuk meringkas sekumpulan besar pengetahuan mengenai hukum-hukum pembelajaran
kedalam ruang yang cukup kecil. Yang
ketiga, teori pembelajaran
secara kreatif berupaya menjelaskan apa itu pembelajaran dan bagaimana
pembelajaran itu berlangsung, (Hilner, 1978). Tentunya dalam penerapan
teori-teori pembelajaran ini harus disesuaikan dengan kemampuan pesrta didik,
dimana masing-masing peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam
menangkap apa yang telah disampaikan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan otak
manusia yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda antara manusia yang satu
dengan manusia yang lainnya.
Dalam
perkembangan ini manusia merupakan makhluk yang paling
sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain. Kesempurnaan manusia yang
mendasari dengan makhluk lainnya ialah manusia diberi kelebihan berupa akal
atau kemampuan mengendalikan emosi. Manusia yang mampu mengoptimalkan kemampuan
otak jauh lebih kreatif serta inovatif dibanding dengan lainnya (Sentot, 2009).
Dari hal ini dapat kita ketahui dan lebih mendalami bahwa penciptaan manusia
yang didasari dengan kemampuan berakal serta mampu mengatur emosi sebagai alat
bantu manusia yang dibebankan sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi ini
(Alquran, Az-Zariyat ayat 56).
Maka
dari hal tersebut sebagai seorang pendidik perlu lebih inovatif dan kreatif
dalam menyampaikan teori pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik,
serta mampu menganalisis kemampuan-kemampuan peserta didik dalam menyerap apa
yang kita sampaikan. Media merupakan sarana inovatif yang lebih konstektual
dalam penerapan teori pembelajaran. Penggunaan media juga mampu mengoptimalkan
kemampuan otak manusia, dalam hal ini terdapat 9 kecerdasan pada manusia
diantaranya kecerdasan logika, bahasa, musikal, gambar, gerak, intrapersonal,
antarpribadi, alam dan kecerdasan ekstensial. Dari penerapan teori pembelajaran
yang lebih variatif kita dapat mampu menganalisis kecerdasan apa yang dikuasai
oleh peserta didik. Pemberian teori pembelajaran juga berpengaruh pada faktor
usia, kemampuan dasar serta kondisi psikologis peserta didik. Dapat kita ambil
contoh penerapan teori pembelajaran siswa sekolah dasar berbeda dengan siswa
tingkat atas dan berbeda pula dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir
lemah. Maka dalam uapaya penerapan teori pembelajaran ini perlu terlebih dahulu
mengetahui kemampuan siswa serta dapat lebih memahami kondisi siswa agar proses
pentransferan materi pada pendidik tersampaikan dengan baik oleh peserta didik.
Writer : Slamet Zaenal A. / 1102413094
Editor : Diwinda Okta P. / 1102413098
0 komentar:
Post a Comment