Thursday, November 6, 2014

Stimulus Respon



Pada teori koneksionisme yang dipelopori oleh Thorndike, yang menjadi dasar dalam belajar adalah adanya asosiasi antara panca indera dengan dorongan yang muncul untuk bertindak. Dalam teori ini peran stimulus (S) dan respon (R) saling berkaitan, bahkan pada teori ini penekanan yang menjadi dasar terjadinya teori ini adalah keterkaitan antara stimulus yang diberikan pada siswa oleh guru yang kemudian direspon oleh siswa. Hal ini sangat berkaitan dengan pertanyaan, stimulus yang seperti apa dan respon yang bagaimana yang dianggap baik dalam penerapan teori koneksionisme ini?.
Maka dalam pembahasan ini perlu kita ketahui hal-hal yang mempengaruhi teori belajar ini, salah satu hal yang sangat berpengaruh pada teori belajar ini adalah kondisi psikologi anak karena dalam konteks ini anak dihadapkan pada sikap untuk memilih respon yang tetap dari berbagai respon yang mungkin dapat diterima dengan baik oleh siswa. Maka sebagai seorang guru atau pendidik harus lebih selektif dalam memberikan stimulus yang baik agar didapatkan respon yang baik pula pada siswa. Dalam pemberian stimulus untuk dapat merangsang respon tanggap siswa perlu dikombinasikan dengan media-media pendorong dalam proses pembelajaran serta teori-teori pembelajaran yang dapat terlaksana dengan baik, apalagi pada teori ini merupakan teori behaviorisme yang lebih mengedepankan sikap pada siswa dalam menanggapi stimulus serta respon yang diberikan pada siswa. Pada teori behaviorisme ini aspek afektif lebih dominan dibandingkan aspek lainnya.
Penerapan teori koneksionisme ini biasanya lebih ditekankan pada pendidikan anak usia dini yang masih perlu adanya dorongan pada orang dewasa agar dapat diperoleh pembentukan sikap sejak dini pada siswa tersebut, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat diterapkan pada jenjang yang lain. Maka dalam kurikulum terbaru ini anak lebih ditekankan pada pembentukan nilai karakter yang harus tertanam pada diri siswa, maka dengan teori inilah yang pas dalam penerapan pembentukan karakter tersebut. Akan tetapi dalam penerapan ini guru harus selalu membimbing siswa agar didapatkan stimulus yang baik dan respon yang pas untuk siswa, sebab jika tidak adanaya bimbingan dari seorang pendidik maka bisa mengakibatkan salah respon serta tekanan stimulus yang bisa berdampak negative pada siswa dalam proses pembelajaran dan mungkin bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari siswa.

Writer : Slamet Zaenal A. / 1102413094
Editor : Diwinda Okta P. / 1102413098

0 komentar:

Post a Comment