Pada
teori koneksionisme yang dipelopori oleh Thorndike, yang menjadi dasar dalam
belajar adalah adanya asosiasi antara panca indera dengan dorongan yang muncul
untuk bertindak. Dalam teori ini peran stimulus (S) dan respon (R) saling
berkaitan, bahkan pada teori ini penekanan yang menjadi dasar terjadinya teori
ini adalah keterkaitan antara stimulus yang diberikan pada siswa oleh guru yang
kemudian direspon oleh siswa. Hal ini sangat berkaitan dengan pertanyaan,
stimulus yang seperti apa dan respon yang bagaimana yang dianggap baik dalam
penerapan teori koneksionisme ini?.
Maka
dalam pembahasan ini perlu kita ketahui hal-hal yang mempengaruhi teori belajar
ini, salah satu hal yang sangat berpengaruh pada teori belajar ini adalah
kondisi psikologi anak karena dalam konteks ini anak dihadapkan pada sikap
untuk memilih respon yang tetap dari berbagai respon yang mungkin dapat
diterima dengan baik oleh siswa. Maka sebagai seorang guru atau pendidik harus
lebih selektif dalam memberikan stimulus yang baik agar didapatkan respon yang
baik pula pada siswa. Dalam pemberian stimulus untuk dapat merangsang respon
tanggap siswa perlu dikombinasikan dengan media-media pendorong dalam proses
pembelajaran serta teori-teori pembelajaran yang dapat terlaksana dengan baik,
apalagi pada teori ini merupakan teori behaviorisme yang lebih mengedepankan
sikap pada siswa dalam menanggapi stimulus serta respon yang diberikan pada
siswa. Pada teori behaviorisme ini aspek afektif lebih dominan dibandingkan
aspek lainnya.
Penerapan
teori koneksionisme ini biasanya lebih ditekankan pada pendidikan anak usia
dini yang masih perlu adanya dorongan pada orang dewasa agar dapat diperoleh
pembentukan sikap sejak dini pada siswa tersebut, tetapi tidak menutup
kemungkinan dapat diterapkan pada jenjang yang lain. Maka dalam kurikulum
terbaru ini anak lebih ditekankan pada pembentukan nilai karakter yang harus
tertanam pada diri siswa, maka dengan teori inilah yang pas dalam penerapan
pembentukan karakter tersebut. Akan tetapi dalam penerapan ini guru harus
selalu membimbing siswa agar didapatkan stimulus yang baik dan respon yang pas
untuk siswa, sebab jika tidak adanaya bimbingan dari seorang pendidik maka bisa
mengakibatkan salah respon serta tekanan stimulus yang bisa berdampak negative
pada siswa dalam proses pembelajaran dan mungkin bisa berdampak pada kehidupan
sehari-hari siswa.
Writer : Slamet Zaenal A. / 1102413094
Editor : Diwinda Okta P. / 1102413098
0 komentar:
Post a Comment