Oleh Mubashiroh
Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Semarang
Pembelajaran kontekstual adalah
suatu konsepsi yang membantu guru mengkaitkan konten/isi mata pelajaran dengan
situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan
dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga Negara,
dan tenaga kerja. Pembelajaran ini mempunyai enam unsur kunci, seperti
pembeljaran bermakna, penerapan pengetahuan, berpikir tingkat yang lebih
tinggi, kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar, responsive terhadap
budaya, dan penilaian autentik (Books&Brooks, 1993:31).
CTL merupakan pembelajaran yang
dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. Ciri pembelajaran
kontekstual, yaitu: mengaitkan topic atau konsep yang dipelajari dengan konteks
kehidupan sehari-hari anak dan perkembangan psikologisnya. Disitulah pentingnya
guru mengaitkan apa yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari dan dengan
menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh siswa. Dengan demikian, CTL
adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang
mewujudkan makna.CTL adalah sebuah sistem pembelajaran yang menghasilkan makna
dengan menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari.
CTL, suatu pendekatan yang berbeda, melakukan lebih daripada sekedar menuntun
siswa dalam menggabungkan subjek-subjek akademis dengan konteks keadaan
sendiri. CTL juga melibatkan para siswa dalam mencari makna konteks itu
sendiri. CTL mendorong siswa melihat bahwa manusia memiliki kepastian dan
tanggungjwab unutk memengaruhi dan membentuk sederetan konteks yang meliputi
keluarga, kelas, klub, tempat kerja, masyarakat dan lingkungan.
CTL menggunakan beberapa prinsip,
yaitu: (1) prinsip kesalingbergantungan. Keterkaitan antara siswa dengan
beberapa komponen sekolah seperti siswa lain, guru lain, tukang kebun, tukang
sapu, pegawai administrasi, orangtua, dan masyarakat lingkungannya. Prinsip ini
mendukung kerjasama sehingga para siswa terbantu dalam mengatasi
permasalahannya. (2) prinsip diferensiasi. Meberikan kesempatan kepada siswa
untuk menggali bakat dan emmunculkan cara belajar mereka sendiri karena setiap
individu itu mempunyai keunikan. (3) prinsip pengaturan diri. Prinsip ini
menuntut guru unutk mendorong setiap siswa mengeluarkan seluruh potensinya.
Sasaran utama CTL adalah menolong para siswa mencapai keunggulan akademik,
memperoleh ketrampilan karier, dan mengembangkan karakter dengan cara
menghubungkan tugas sekolah dengan pengalaman serta pengetahuan pribadinya.
0 komentar:
Post a Comment