Monday, November 17, 2014

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Oleh Mubashiroh
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

            Pembelajaran kontekstual adalah suatu konsepsi yang membantu guru mengkaitkan konten/isi mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga Negara, dan tenaga kerja. Pembelajaran ini mempunyai enam unsur kunci, seperti pembeljaran bermakna, penerapan pengetahuan, berpikir tingkat yang lebih tinggi, kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar, responsive terhadap budaya, dan penilaian autentik (Books&Brooks, 1993:31).

            CTL merupakan pembelajaran yang dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. Ciri pembelajaran kontekstual, yaitu: mengaitkan topic atau konsep yang dipelajari dengan konteks kehidupan sehari-hari anak dan perkembangan psikologisnya. Disitulah pentingnya guru mengaitkan apa yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari dan dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh siswa. Dengan demikian, CTL adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna.CTL adalah sebuah sistem pembelajaran yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari. CTL, suatu pendekatan yang berbeda, melakukan lebih daripada sekedar menuntun siswa dalam menggabungkan subjek-subjek akademis dengan konteks keadaan sendiri. CTL juga melibatkan para siswa dalam mencari makna konteks itu sendiri. CTL mendorong siswa melihat bahwa manusia memiliki kepastian dan tanggungjwab unutk memengaruhi dan membentuk sederetan konteks yang meliputi keluarga, kelas, klub, tempat kerja, masyarakat dan lingkungan.


            CTL menggunakan beberapa prinsip, yaitu: (1) prinsip kesalingbergantungan. Keterkaitan antara siswa dengan beberapa komponen sekolah seperti siswa lain, guru lain, tukang kebun, tukang sapu, pegawai administrasi, orangtua, dan masyarakat lingkungannya. Prinsip ini mendukung kerjasama sehingga para siswa terbantu dalam mengatasi permasalahannya. (2) prinsip diferensiasi. Meberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali bakat dan emmunculkan cara belajar mereka sendiri karena setiap individu itu mempunyai keunikan. (3) prinsip pengaturan diri. Prinsip ini menuntut guru unutk mendorong setiap siswa mengeluarkan seluruh potensinya. Sasaran utama CTL adalah menolong para siswa mencapai keunggulan akademik, memperoleh ketrampilan karier, dan mengembangkan karakter dengan cara menghubungkan tugas sekolah dengan pengalaman serta pengetahuan pribadinya. 

0 komentar:

Post a Comment