Sunday, January 11, 2015

Metode Sosiodrama



 Oleh : Amalia Kiki
1102413111

Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena social, contoh permasalahnnya yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenalakan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain-lain. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan terhadap masalah-masalah social dan bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkannya.
Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran sosiodrama adalah model pembelajaran dengan bermain peran serta dapat mendramatisasi kehidupan nyata atau konflik yang belum terselesaikan dan system social yang membentuk kita secara individu dan kolektif.
Metode sosiodrama sangat cocok untuk digunakan ketika:
  1. Pelajaran yang dimaksud untuk menerangkan peristiwa yang dialami dan menyangkut orang banyak berdasarkan pertimbangan didaktis.
  2.  Pelajaran tersebut dimaksudkan nantinya untuk melatih supaya dapat menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat psikologis.
  3.  Untuk melatih siswa supaya dapat bergaul dan membaur serta memberi kemungkinan bagi pemahaman terdapat orang lain beserta permasalahannya.
Kelebihan dari metode sosiodrama:
  1. Untuk melatih dan mengarkan kepada peserta didik supaya ia bisa menempatkan dirinya dengan orang lain dengan mudah.
  2. Guru dapat melihat dan mengetahui secara nyata seberapa jauh kemampuan peserta didik dalam memahami pelajaran.
  3. Sosiodrama menimbulkan diskusi yang hidup.
  4.  Metode sosiodrama dapat menarik minat peserta didik untuk aktif dalam mengikuti proses belajar.
  5.  Melatih peserta didik untuk menggunakan kemampuannya dalam berinisiatif dan berkreasi.
Kelemahan dari metode sosiodrama:
  1. Sulit memilih anak-anak mana yang betul-betul mempunyai watak untuk memecahkan masalah tersebut.
  2. Perbedaan istiadat kebisaan dan kehidupan. Kehidupan dalam suatu masyarakat yang berbeda-beda akan mempersulit pelaksaannya.
  3. Anak-anak yang tidak dapat giliran nantinya akan menjadi pasif selama proses belajar.
  4.  Guru kurang bijaksana dalam mencapai tujuan belajar sehingga yang dicapai tidak memuaskan.
Editor : Agus Adi R  ||  1102413093

0 komentar:

Post a Comment