Saturday, December 13, 2014

PEMBELAJARAN OTENTIK (OUTENTIC LEARNING)

Oleh Ali Rosyid
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
alie.rossyid@gmail.com

Menurut definisi, "belajar otentik" berarti pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata dan proyek-proyek dan yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi dan membahas masalah-masalah ini dengan cara yang relevan untuk mereka.
Pembelajaran otentik (authentic learning) adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa menggali, mendiskusikan, dan membangun secara bermakna konsep-konsep dan hubungan-hubungan, yang melibatkan masalah nyata dan proyek yang relevan dengan siswa (Donovan, Bransford & Pallegrino, 1999). Istilah ‘otentik’ berarti asli, sejati, dan nyata (Webster’s Revised Unabridged Dictionary, 1998). Pembelajaran ini dapat digunakan untuk siswa pada semua tingkatan kelas, maupun siswa dengan berbagai macam tingkat kemampuan.
Literatur menunjukkan bahwa pembelajaran otentik memiliki beberapa karakteristik kunci diantaranya yaitu:
1.        Belajar adalah berpusat pada tugas-tugas otentik yang menarik bagi peserta didik.
2.        Siswa terlibat dalam eksplorasi dan penyelidikan.
3.        Belajar, paling sering, adalah interdisipliner.
4.        Belajar sangat erat hubungannya dengan dunia di luar dinding kelas.
5.        Siswa menjadi terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan-order kemampuan berpikir lebih tinggi, seperti menganalisis, sintesis, merancang, memanipulasi dan mengevaluasi informasi.
6.        Siswa menghasilkan produk yang bisa dibagi dengan pemirsa di luar kelas.
7.        Belajar adalah siswa didorong dengan guru, orang tua, dan para ahli di luar semua membantu / pembinaan dalam proses pembelajaran.
8.        Pembelajar menggunakan perancah teknik.
9.        Siswa memiliki peluang untuk wacana sosial.(Donovan et al;., 1999 Newman & Associates, 1996; Newmann et al;., 1995 Nolan & Francis, 1992).
Pembelajaran otentik sangat berbeda dengan metode-metode pembelajaran yang tradisional dengan Ciri-ciri pembelajarannya yaitu:
1.        Belajar berpusat pada tugas-tugas otentik yang menggugah rasa ingin tahu siswa. Tugas otentik berupa pemecahan masalah nyata yang relevan dengan kehidupan siswa;
2.        Siswa terlibat dalam kegiatan menggali dan menyelidiki;
3.        Belajar bersifat interdisipliner;
4.        Belajar terkait erat dengan dunia di luar dinding ruang kelas;
5.        Siswa mengerjakan tugas rumit yang melibatkan kecakapan berpikir tingkat tinggi, seperti menganalisis, mensintesis, merancang, mengolah dan mengevaluasi informasi;
6.        Siswa menghasilkan produk yang dapat dibagikan kepada audiens di luar kelas;
7.        Belajar bersifat aktif dan digerakkan oleh siswa sendiri, sedangkan guru, orangtua, dan narasumber bersifat membantu atau mengarahkan;
8.        Guru menerapkan pemberian topangan (scaffolding), yaitu memberikan bantuan seperlunya saja dan membiarkan siswa bekerja secara bebas manakala mereka sanggup melakukannya sendiri;
9.        Siswa berkesempatan untuk terlibat dalam wacana dalam masyarakat;
10.    Siswa bekerja dengan banyak sumber;
11.    Siswa seringkali bekerja bersama dan mempunyai kesempatan luas untuk berdiskusi dalam rangka memecahkan masalah.
Berikut adalah Kelebihan dan Kekurangan model pembelajaran otentik, yaitu:
1.    Kelebihan
a.    Siswa tidak merasa jenuh terhadap pembelajaran karena pembelaaran dapat terjadi dimana saja.
b.    Siswa mempunyai keterampilan yang lebih dalam menganalisis wacana social
c.     Siswa mempunyai pengalaman belajar yang mumpuni dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya
d.    Pembelajaran berpusat pada siswa, sehingga memungkinkan siswa memahami materi secara utuh.
2.    Kekurangan
a.    Pembelajaran Otentik cenderung hanya dapat dilakukan pada siswa yang memiliki taraf intelegensi diatas rata-rata sehingga pembelajaran berjalan secara aktif
b.    Tidak semua materi pelajaran dapat menggunakan pembelajaran otentik, karena materi yang sesuai dengan pembelajaran otentik bersifat studi social
c.     Memerlukan waktu, biaya, dan tenaga ektra dari siswa untuk melaksanakannya. 
Referensi:

0 komentar:

Post a Comment