Oleh : Eka Widiyani
1102413109
Berbicara metode pembelajaran tak lepas dari yang
namanya siswa. Siswa? Nah, saya sendiri adalah seorang siswa. Maka saya akan
menceritakan pengalaman saya tentang metode pembelajaran yang telah diberukan
oleh guru-guru saya dari SD hingga saat ini. Namun jika saya membahas semua
pelajaran maka topic akan terallu luas. Untuk itu saya runcingkan pada salah
satu pelajaran saja. Yani Matematika.
Sulit, itulah kata yang mungkin akan terucap pertama
kali saat seorang siswa Anda tanya mengenai Matematika. Saya pun juga
merasakanya. Satu metode yang seringkali (bahkan terlalu sering) guru hanya
menggunakan metode ceramah. Kadang saya rasa guru-guru kami membutuhkan hiburan
penyegaran agar gaya mengajarnya tak monoton seperti itu. Apa lagi guru saya
saat SMP berrrrr . . . Membosankan dan membuat kami bisa-bisa tidur seretak
dikelas.
Inilah yang mungkin serigkali siswa tak tertarik
dengan pelajaran Matematika. Guru yang membosankan, pelajaran yang sulit
dikolaborasikan dengan metode yang beragam dan akan semakin diperparah jika
guru matematika galak. Jelas itu akan mempengaruhi motivasi siswa untuk belajar
Matematika.
Namun pada hakikatnya mata pelajaran Matematika
adalah pelajaran yang serius dan membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi. Ya ini
menjadi kendala juga untuk seorang guru menerapkan metode-metode pembelajaran
yang mungkin akan melibatkan seorang anak dalam sebuak kelompok belajar.
Namun saya rasa dalam beberapa kali pertemuan tidak
apa-apa seorang guru memberikan game kepada anak-anak. Contohnya saja
masing-masing anak diberi ntruksi membuat 5 soal (pada materi tertentu) pada
kertas yang berbeda, kemudian masing-masing anak melempar kertas dalam lima
tahap, dimasing-masing tahap anak langsung menjawab nya secara langsung. Begiu
hingga 5 kali lemparan. Metode belajar sambil bermain semacam ini saya rasa
dapat menjadi refresing sekaligus tes evaluasi untuk guru. Namun disisilain
cara ini membutuhkan banyak waktu.
Editor : Agus Adi R || 1102413093
0 komentar:
Post a Comment