Thursday, January 1, 2015

METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA (bagian 4)



Oleh : Noviana Ayu Pratiwi
1102413114

Sering kali siswa menganggap remih tugas yang diberika oleh guru, entah tugas yang harus dikerjakan dirumah atau tugas yang diberikan saat sedang dalam pembelajran dikelas. Padahal tindakan merehkan tersebut dapat menimbulkan kerugian yang teramat besar bagi siswa. Pada pelajaran Matematika seorang siswa dituntut dapat menyelesaikan pemecahan soal mandiri. Kalau seorang siswa sudah merehkan sebuah tugas, bagaimana bisa siswa tersebut memecahkan masalah? Tentu saja akan kesulitan. Matematika adalah mata pelajaran yang sangat memerlukan latihan latihan agar siswa mampu memecahkan sebuah masalah.
Pada bagian ini akan dijelaskan secara singkat bagaimana penerapan metode penugasan dan juga metode driil dan latihan pada pelajaran Matematika. Sudah jelas metode ini sangat cocok apabila diterapkan pada pelajaran Matematika, mengingat untuk menguasai Matematika perlu adanya latihan yang continu.
Metode Penugasan, biasa disebut dengan metode tugas. Dalam metode ini sudah pasti ada tugas yang diberikan oleg guru kepada siswa, baik tugas yang dikerjakan secara individu ataupun kelompok. Namun seorang guru lebih sering memberikan tugas individu untuk tugas yang dikerjakan dirumah.
Yang sulit dalam metode penugasan adalah bagaimana cara penilaian tugas kelompok. Bagaimana cara menilai individu dalam kelompok? Apakan setiap anggota kelompok benar-benar berpartisipasi dalam pengerjaan tugas atau hanya numpang nama dan sama sekali tidak membantu? Tentu sangat sulit dalam hal pemberian nilai tiap individu.
Dalam metode ini sangat tidak disarankan apabila tugas yang diberikan terlalu sulit. Mengapa demikian? Apabila tugas yang diberikan terlalu sukar, akan timbul rasa putus asa dan akhirnya memutuskan untuk mencontek teman saja. Karena maksud dari pemberian tugas adalah agar murit terampil dalam memecahkan soal, lebih memahami dan memahami pelajaran yang telah diberikan.
Supaya metode ini dapat berlangsung secara efektif, guru sangat perlu memperhatian beberapa hal. Yang pertama, guru harus memberikan tugas yang sudah direncanakan secara sistematis, pastikan bahwa materi untuk tugas sudah dipastikan agar siswa mampu mengerjakan tugas. Kedua, jika tugas yang diberikan adalah tugas kelompok, pastikan setiap anggota kelompok dapat terlibat aktif dalam pengerjaannya, terutama apabila tugas kelompok yang diberikan diselesaikan di rumah. Ketiga, berikan penilaian secara proporsional dan lakukan evaluasi pada hasil pekerjaan siswa.
Metode drill dan latihan, dalam metode ini bisa menggunakan metode penugasan dalam pelaksanaannya. Maksudnya, pemberian tugas-tugas untuk latihan siswa. Drill dan latihan merupakan sebuah sinonim yang memiliki sebuah makna yang sama. Namun kali ini drill dan latihan akan dibedakan artinya.
Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam menghitung cepat, tapi dalam sekolah yang diutamakan adalah siswa mampu menghitung manual dengan cepat dan cermat. Misalnya saja saat siswa sudah menguasai oprasi perhitungan, maka pada akhirnya mereka dituntut untuk megerjakan soal dengan cepat dan cermat. Kemampuan mengenai fakta-fakta dasar menghitung ini tergantung pada ingatan. Cepat mengingat dan mengingat kembali adalah tujuan dari metode drill.
Drill hendaknya diadakan bila perlu saja. Perlu disadari bahwa matematika merupakan bagian dari belajar keterampilan dan belajar keterampilan secara rutin menyebabkan sedikit yang dapat dingatkan, sedikit pengertian dan sedikit aplikasi dalam sebuah pemecahan masalah. Karena itulah drill dilakukan bila perlu dengan demikian, antara keterampilan, pengertian, dan penerapan akan menjadi seimbang dan pengajarannya efisien.
Demikian pula denga latihan, guru harus tau kapan latihan tersebut diberikan. Latihan perlu diberikan kepada siswa agar mampu menyelesaikan soal-soal yang pengertian dan prosedurnya sudh dipahami. Akibat dari terlambatnya atau terlalu dini aeorang anak mendapat latihan tidak seburuk akibat terlalu dini dan terlambatnya seorang anak mendapat drill. Jika terlalu dini akan lambat menyelesaikan soal, Karen masih ada bagian-bagian yang belum jelas.
Kedua metode tersebut sama-sama diperlukan. Tugas diberikan sebagai latihan dan menambah pengalaman seorang siswa dalam meyelesaikan masalah. Namun guru juga harus tahu porsi bagaimana tugas diberikan. Begitu juga dengan metode drill yang sebaiknya dilakukan apabila memang perlu dilakukan. Keduanya sama-sama menuntut siswa untuk memahami betul bagaimana proses pemecahan masalah dalam matematika.

Editor : Agus Adi R  ||  1102413093

0 komentar:

Post a Comment