Oleh : Noviana Ayu Pratiwi
1102413114
Sering kali
siswa menganggap remih tugas yang diberika oleh guru, entah tugas yang harus
dikerjakan dirumah atau tugas yang diberikan saat sedang dalam pembelajran
dikelas. Padahal tindakan merehkan tersebut dapat menimbulkan kerugian yang
teramat besar bagi siswa. Pada pelajaran Matematika seorang siswa dituntut
dapat menyelesaikan pemecahan soal mandiri. Kalau seorang siswa sudah merehkan
sebuah tugas, bagaimana bisa siswa tersebut memecahkan masalah? Tentu saja akan
kesulitan. Matematika adalah mata pelajaran yang sangat memerlukan latihan
latihan agar siswa mampu memecahkan sebuah masalah.
Pada bagian ini
akan dijelaskan secara singkat bagaimana penerapan metode penugasan dan juga
metode driil dan latihan pada pelajaran Matematika. Sudah jelas metode ini
sangat cocok apabila diterapkan pada pelajaran Matematika, mengingat untuk
menguasai Matematika perlu adanya latihan yang continu.
Metode
Penugasan, biasa disebut dengan metode tugas. Dalam metode ini sudah pasti ada
tugas yang diberikan oleg guru kepada siswa, baik tugas yang dikerjakan secara
individu ataupun kelompok. Namun seorang guru lebih sering memberikan tugas
individu untuk tugas yang dikerjakan dirumah.
Yang sulit dalam
metode penugasan adalah bagaimana cara penilaian tugas kelompok. Bagaimana cara
menilai individu dalam kelompok? Apakan setiap anggota kelompok benar-benar
berpartisipasi dalam pengerjaan tugas atau hanya numpang nama dan sama sekali
tidak membantu? Tentu sangat sulit dalam hal pemberian nilai tiap individu.
Dalam metode ini
sangat tidak disarankan apabila tugas yang diberikan terlalu sulit. Mengapa
demikian? Apabila tugas yang diberikan terlalu sukar, akan timbul rasa putus
asa dan akhirnya memutuskan untuk mencontek teman saja. Karena maksud dari
pemberian tugas adalah agar murit terampil dalam memecahkan soal, lebih
memahami dan memahami pelajaran yang telah diberikan.
Supaya metode
ini dapat berlangsung secara efektif, guru sangat perlu memperhatian beberapa
hal. Yang pertama, guru harus memberikan tugas yang sudah direncanakan secara
sistematis, pastikan bahwa materi untuk tugas sudah dipastikan agar siswa mampu
mengerjakan tugas. Kedua, jika tugas yang diberikan adalah tugas kelompok,
pastikan setiap anggota kelompok dapat terlibat aktif dalam pengerjaannya,
terutama apabila tugas kelompok yang diberikan diselesaikan di rumah. Ketiga,
berikan penilaian secara proporsional dan lakukan evaluasi pada hasil pekerjaan
siswa.
Metode drill dan
latihan, dalam metode ini bisa menggunakan metode penugasan dalam
pelaksanaannya. Maksudnya, pemberian tugas-tugas untuk latihan siswa. Drill dan
latihan merupakan sebuah sinonim yang memiliki sebuah makna yang sama. Namun
kali ini drill dan latihan akan dibedakan artinya.
Banyak alat
bantu yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam menghitung cepat, tapi
dalam sekolah yang diutamakan adalah siswa mampu menghitung manual dengan cepat
dan cermat. Misalnya saja saat siswa sudah menguasai oprasi perhitungan, maka
pada akhirnya mereka dituntut untuk megerjakan soal dengan cepat dan cermat.
Kemampuan mengenai fakta-fakta dasar menghitung ini tergantung pada ingatan.
Cepat mengingat dan mengingat kembali adalah tujuan dari metode drill.
Drill hendaknya
diadakan bila perlu saja. Perlu disadari bahwa matematika merupakan bagian dari
belajar keterampilan dan belajar keterampilan secara rutin menyebabkan sedikit
yang dapat dingatkan, sedikit pengertian dan sedikit aplikasi dalam sebuah
pemecahan masalah. Karena itulah drill dilakukan bila perlu dengan demikian,
antara keterampilan, pengertian, dan penerapan akan menjadi seimbang dan
pengajarannya efisien.
Demikian pula
denga latihan, guru harus tau kapan latihan tersebut diberikan. Latihan perlu
diberikan kepada siswa agar mampu menyelesaikan soal-soal yang pengertian dan
prosedurnya sudh dipahami. Akibat dari terlambatnya atau terlalu dini aeorang
anak mendapat latihan tidak seburuk akibat terlalu dini dan terlambatnya
seorang anak mendapat drill. Jika terlalu dini akan lambat menyelesaikan soal,
Karen masih ada bagian-bagian yang belum jelas.
Kedua metode
tersebut sama-sama diperlukan. Tugas diberikan sebagai latihan dan menambah
pengalaman seorang siswa dalam meyelesaikan masalah. Namun guru juga harus tahu
porsi bagaimana tugas diberikan. Begitu juga dengan metode drill yang sebaiknya
dilakukan apabila memang perlu dilakukan. Keduanya sama-sama menuntut siswa untuk
memahami betul bagaimana proses pemecahan masalah dalam matematika.
Editor : Agus Adi R || 1102413093






0 komentar:
Post a Comment