Oleh : Linda Rakhmawati
Teori ini dipelopori oleh B.F. Skinner dan disebut juga teori pengkondisian operan. Inti dari teori ini adalah dimana konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi. Dimana dalam konsekuensi ini berupa imbalan. Seperti contoh seorang siswa giat belajar karena akan diberikan hadiah dari orangtuanya.
Teori ini terdiri atas 2 konsep utama, yaitu penguatan (reinforcement) yang terbagi menjadi dua yaitu penguatan positif dan penguatan negatif, dan hukuman (punishment). Contoh penguatan positif seperti diatas yaitu ketika siswa giat belajar karena hadiah dari orang tua yang akan diberikan. Kemudian penguatan negatif contohnya ketika pelajaran siswa ditunjuk oleh guru maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal yang ada di papan tulis dan siswa tersebut tidak bisa mengerjakan, lalu guru memarahi dan mencemoohi siswa tersebut, kemudian di pertemuan selanjutnya siswa telat masuk kelas di pelajaran yang sudah membuatnya merasa kesal dengan perilaku gurunya. Kemudian hukuman (punishment) yaitu apa saja stimulus yang menyebabkan sesuatu respon atau tingkah laku menjadi berkurang atau bahkan dihapuskan dan ditinggalkan. Siswa tidak boleh bermain dengan temannya dan tidak boleh megerjakan tugas saat sebelum pelajaran di mulai.
Ada beberapa teknik-teknik dalam pengkondisian operan yang dapat digunakan untuk pembentukan tingkah laku dalam pembelajaran :
- Pembentukan Respons. Pembentukan respons ketika dalam pembelajaran, guru menggunakan metode ceramah yang monoton itu sangat mematikan respons seorang siswa karena dominan siswa tidak memperhatikan benar, sehingga guru perlu melontorkan pertanyaan terkait dengan materi yang disampaikan guru agar siswa merespons apa yang guru tanyakan. Dan ketika respons tersebut diterima dengan baik maka siswa tersebut mampu belajar dan memahami apa yang guru sampaikan.
- Generalisasi, ialah penguatan yang sama dengan penguatan sebelumnya dan menghasilkan respons yang sama. Contoh siswa diberi pujian oleh guru karena dapat mengerjakan di soal di papan tulis lalu minggu depan ia maju mengerjakan soal di papan tulis.
- Deskriminasi yaitu respon terhadap penguatan, tapi tidak terhadap penguatan lain. Misalnya siswa senang diberi pujian saat dapat mengerjakan soal mata pelajaran kimia dan tidak begitu suka pada pujian saat bahasa Inggris. Biasanya karena berbeda cara memberikan pujiannya.
- Penghapusan yakni suatu respon terhapus secara bertahap apabila penguatan tidak diberikan. Contohnya siswa mengerjakan PR tepat waktu karena pujian dari gurunya, dan menjadi tidak tepat waktu pada saat gurunya tidak memberikan pujian lagi.






0 komentar:
Post a Comment