Wednesday, December 24, 2014

Teori Belajar Piaget

Oleh : Linda Rakhmawati

Teori ini dipelopori oleh Jean Piaget. Menurut piaget, seseorang mempunyai dua bagian yang pokok yaitu (1) fungsi (function) dan (2) struktur.
  1. Fungsi  ialah sesuatu yang tidak berubah, merupakan faktor biologis dalam melakukan interaksi dengan lingkungan. Ada dua fungsi dasar :(a) Organisasi : yakni penyesuaian diri melalui pengorganisasian. Penyesuaian dapat bersifat fisik maupun psikis, (b)Adaptasi : adalah kemampuan seseorang yang di bawa sejak lahir untuk beradaptasi. Proses adaptasi ada dua sistem, yakni asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah kemampuan menerima segala yang ada pada penyesuaian diri dengan lingkungan menjadi sesuatu yang sesuai dengan struktur yang ada pada diri seseorang tersebut. Sedangkan akomodasi adalah kemampuan menerima hal yang baru yang di dapat dari adaptasi pada lingkungan yang baru, kemampuan untuk mengubah struktur kognitif.
  2. Struktur. Adalah faktor yang bersifat sementara biasanya dapat berubah. Dapat dikatakan juga dalam proses belajar, seringkali ada kesalahan atau ketidak sesuaian, maka dapat berubah ketika kita mengetahui apa yang sesuai atau yang benar.
Dalam teori ini mengenal istilah “equilibration” yakni berarti adanya suatu keadaan yang seimbang (balance) antara dirinya dengan lingkungannya. Belajar tidak hanya mengenal kemampuan kognitif saja melainkan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Mampu merespon situasi  pada saat waktu dengan pengalaman yang lalu. Selain kondisi lingkungan adapula kondisi optimal belajar. Ini terihat dari pengalaman anak (stimulus) harus berupa tantangan agar bisa menstimulasi perkembangan struktur kognitif. Menurut Piaget, pengalaman yang membawa atau menimbulkan “challenge” akan menstimulasi perkembangan kognitif. Oleh karena itu hubungan antara guru dengan siswa adalah sangat penting. Tingkat perkembangan kognitif anak akan bagus dan terlihat ketika adanya hubungan individual antar guru dan siswa. Biasanya dapat berupa pemecahan masalah/kesulitan belajar yang dialami siswa, sehingga guru mengetahui struktur kognitif dari anak tersebut. Struktur kognitif akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan kematangan biologis dan pengalaman sensoris. Dengan ini perkembangan intelektual yang di mulai dengan respon anak secara refleksi terhadap lingkungannya akan berkembang sehingga anak mampu berfikir lepas dari waktu dan tempat, mampu menghadapi masalah-masalah yang kompleks serta mampu beradaptasi dengan baik.

0 komentar:

Post a Comment