Oleh : Linda Rakhmawati
Sebuah
teori belajar yang menjelaskan proses persepsi
melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki
hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Sebagaimana seorang guru
dalam pembelajaran memberikan sensasi kepada siswanya yang memiliki pola
ataupun hubungan menjadikan siswa untuk dapat memahami komponen-komponen
tersebut.
Pengimplementasian
teori gestalt dalam pembelajaran meliputi pengalaman tilikan (insight) yaitu memegang peran penting
pada suatu perilaku. Di dalam proses belajar mengajar, kemampuan tilikan ialah
kemampuan seorang siswa untuk memahami unsur-unsur yang ada dalam sebuah peristiwa,
seperti contoh ketika siswa mempelajari pelajaran geografi, dalam mata pelajaran
geografi ada yang namanya peristiwa siklus hujan dan dalam siklus hujan ada
beberapa unsur yang ada dalam tahapan siklus tersebut. Maka dari itu siswa
mempelajari unsur-unsur yang membentuk
siklus hujan.
Ada
pula selain pengalaman tilikan yaitu pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) bermakna
unsur-unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses
pembelajaran. Hal ini sangat penting dalam sebuah pemecahan masalah. Seperti
halnya pada pengalaman saat penelitian, siswa diharapkan mengetahui unsur-unsur
yang berkaitan guna dapat dijadikan sebagai pemecahan masalah.
Perilaku
bertujuan (purposive behavior) yakni
perilaku yang terarah pada tujuan. Perilaku ini bukan hanya ada pada rangsangan
atau respons melainkan perilaku ini yang terarah pada tujuan yang akan dicapai.
Di dalam proses pembelajaran, ada pula tujuan dari pada pembelajaran tersebut.
Bahwasanya siswa mengetahui akan tujuan dari belajar suatu mata pelajaran
tertentu. Dan sebagai guru mengarahkan
siswanya agar memahami tujuannya.
Prinsip
ruang hidup (life space) yakni bahwa
perilaku individu berkaitan memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana
individu tersebut berada. Maka dari itu pelajaran yang diajarkan ke siswa
hendaknya memiliki keterkaitan deng situasi kondisi lingkungan dari siswa.
Transfer
dalam belajar berarti pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi pembelajaran
tertentu ke situasi lain. Transfer belajar akan terjadi ketika siswa memahami
prinsip-prinsip pokok dari suatu permasalahan dan menemukan generalisasi lalu
digunakan dalam memecahkan masalah dalam situasi lain. Peran guru disini
dijelaskan guru sebagai alat transfer ilmu kepada siswanya. Jadi pola-pola
perilaku yang diajarkan guru akan mempengaruhi kepada siswanya, dan hendaknya
perilaku-perilaku yang baiklah yang diberikan oleh guru sehingga berdampak
positif pada siswanya.
0 komentar:
Post a Comment