Wednesday, December 24, 2014

Pengaplikasian Teori Gestalt dalam Pembelajaran



Oleh : Linda Rakhmawati
 
Sebuah teori belajar yang menjelaskan proses persepsi  melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Sebagaimana seorang guru dalam pembelajaran memberikan sensasi kepada siswanya yang memiliki pola ataupun hubungan menjadikan siswa untuk dapat memahami komponen-komponen tersebut.
Pengimplementasian teori gestalt dalam pembelajaran meliputi pengalaman tilikan (insight) yaitu memegang peran penting pada suatu perilaku. Di dalam proses belajar mengajar, kemampuan tilikan ialah kemampuan seorang siswa untuk memahami unsur-unsur yang ada dalam sebuah peristiwa, seperti contoh ketika siswa mempelajari pelajaran geografi, dalam mata pelajaran geografi ada yang namanya peristiwa siklus hujan dan dalam siklus hujan ada beberapa unsur yang ada dalam tahapan siklus tersebut. Maka dari itu siswa mempelajari unsur-unsur yang  membentuk siklus hujan.
Ada pula selain pengalaman tilikan yaitu pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) bermakna unsur-unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran. Hal ini sangat penting dalam sebuah pemecahan masalah. Seperti halnya pada pengalaman saat penelitian, siswa diharapkan mengetahui unsur-unsur yang berkaitan guna dapat dijadikan sebagai pemecahan masalah.
Perilaku bertujuan (purposive behavior) yakni perilaku yang terarah pada tujuan. Perilaku ini bukan hanya ada pada rangsangan atau respons melainkan perilaku ini yang terarah pada tujuan yang akan dicapai. Di dalam proses pembelajaran, ada pula tujuan dari pada pembelajaran tersebut. Bahwasanya siswa mengetahui akan tujuan dari belajar suatu mata pelajaran tertentu.  Dan sebagai guru mengarahkan siswanya agar memahami tujuannya.
Prinsip ruang hidup (life space) yakni bahwa perilaku individu berkaitan memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana individu tersebut berada. Maka dari itu pelajaran yang diajarkan ke siswa hendaknya memiliki keterkaitan deng situasi kondisi lingkungan dari siswa.
Transfer dalam belajar berarti pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain. Transfer belajar akan terjadi ketika siswa memahami prinsip-prinsip pokok dari suatu permasalahan dan menemukan generalisasi lalu digunakan dalam memecahkan masalah dalam situasi lain. Peran guru disini dijelaskan guru sebagai alat transfer ilmu kepada siswanya. Jadi pola-pola perilaku yang diajarkan guru akan mempengaruhi kepada siswanya, dan hendaknya perilaku-perilaku yang baiklah yang diberikan oleh guru sehingga berdampak positif pada siswanya.

0 komentar:

Post a Comment