Thursday, December 4, 2014

Penerapan Teori Belajar Bruner dalam Mata Pelajaran Matematika

Oleh : Leilly Mardyani

    Teori belajar Bruner merupakan teori belajar kognitif. Artinya setelah proses pembelajaran dilaksanakan diharapakan mampu meningkatkan kecerdasan atau kognitif anak. Jerome S. Bruner menganggap bahwa intelektual anak sangat penting. Dalam pembelajaran setiap mata pelajaran dapat diajarkan dengan efektif oleh guru. Konsep pembelajaran dibentuk secara intelektual kepada setiap anak dan sesuai dengan setiap perkembangannya.
    Penerapan teori belajar Bruner dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran matematika. Berikut contoh penerapan teori belajar Bruner :
1.    Menyajikan contoh dan bukan konsep. Penyajian contoh yang dimaksud disini adalah guru langsung memberikan contoh langsung pada siswa. Contohnya yaitu cara menggambar tabung. Guru harus menjelaskan dan memberi contoh langsung bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat gambar tabung. Jadi, guru langsung menyajikan contoh dan bukan sekadar konsep saja. Terkadang masih banyak guru yang hanya memberikan konsep semata tanpa memberikan contoh secara langsung.
2.    Melihat hubungan antara konsep-konsep. Dalam proses pembelajarn guru menyusun materi pembelajaran dengan cara menghubungkan beberapa konsep yang telah disiapkan. Biasanya guru mengkaitkan hubungan antara konsep-konsep ini dalam bentuk pertanyaan kasus. Contohnya: seorang tukang akan memasang ubin yang berukuran 30 cm x 30 cm, dengan luas lantai 80 cm2. Dan yang ditanyakan kepada siswa jumlah ubin yang dibutuhkan seorang tukang untuk dapat memasang ubin secara keseluruhan. Dengan pertanyaan seperti ini, maka siswa dapat mengkaitkan mata pelajaran matematika dengan kehidupan sehari-hari. Artinya akan membuat anak merasa bahwa mata pelajaran matematika sangat bermanfaat bagi seseorang karena dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
3.    Mengajukan pertanyaan kepada siswa. Guru dapat mengajakan pertanyaan pada siswa dan meminta siswa untuk mencari jawaban sendiri. Contohnya: bagaimana ciri-ciri ubin, apa manfaat penggunaan ubin dan lain-lain. Dengan pengajuan pertanyaan seperti ini siswa tidak hanya belajar matematika tapi juga dapat dikaitkan dengan mata pelajaran lain atau juga sikap peduli dengan lingkungan.
4.    Mengajak siswa untuk aktif dalam memberi pendapat. Ketika seorang anak menjawab petanyaan namun jawabannya salah, maka guru tidak boleh memarahinya. Guru harus mengajak seorang anak untuk aktif berpendapat atau aktif berbicara. Dengan memiliki aktif berbicara maka akan membuat anak semakin percaya diri dengan kemapuan yang dimiliki.
5.    Memberikan semangat. Terkadang siswa yang sudah mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal akan merasa putus asa. Semangat yang diberikan guru menjadi sangat penting, jadi guru harus selalu memberikan semangat kepada siswa untuk dapat mengerjakan soal.

Teori belajar Bruner ini dapat menjadi pilihan guru matematika dalam pembelajaran. Dengan melaksanakan contoh-contoh penerapan teori ini diharapkan mampu mempermudah guru matematika saat mengajar dan siswa tidak lagi takut pada mata pelajaran matematika.
   

0 komentar:

Post a Comment