Thursday, December 4, 2014

Penerapan Teori Balajar Operant Conditioning dalam Pendidikan Agama Islam



Oleh : Leilly Mardyani

            Dalam teori belajar Operant Conditioning pemberian “reward” (hadiah) dan  punishment” (hukuman) menjadi faktor yang sangat penting dalam proses belajar. Dalam teori ini menganggap bahwa semua perilaku manusia dikendalikan oleh faktor luar. Faktor luar yang dimaksud adalah faktor lingkungan, rangsangan dan stimulus. Setelah siswa mendapatkan faktor dari luar maka anak mendapatkan ganjaran hasil yang positif, dan perilaku tersebut akan terus dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.
            Dengan adanya “reward” (hadiah) artinya perilaku yang dilakukan siswa adalah perilaku yang baik dan harus dipertahankan. Hadiah yang diberikan oleh guru diharapkan akan menumbuhkan motivasi siswa yang lain untuk berperilaku yang sama. Siswa yang mendapatkan hadiah juga akan merasa bangga dengan apa yang dia peroleh. Dan dia merasa bahwa perilaku baiknya selama ini mendapat perhatian dari guru dan dapat menjadi contoh yang baik bagi siswa yang alain.
            Hukuman atau punishment yang diterima oleh anak, akan membuat anak berfikir bahwa perilaku atau sikap yang dilakukan adalah sikap yang salah dan harus dipertanggungjawabkan. Dengan adanya hukuman akan membuat anak semakin memiliki tanggungjawab atas semua yang telah dilakukan. Dan mengupayakan hal tersebut tidak terjadi lagi dikemudian hari.
            Contoh nyata penerapan teori ini seperti dengan mengadakan lomba adzan bagi semua siswa. Dengan adanya lomba ini diharapkan partisipasi semua siswa untuk bersaing dan berkompeisi. Kemudian guru memilih siswa yang adzannya paling bagus. Setelah itu guru dapat meminta siswa untuk maju di tengah lapangan saat upacara dan memberi hadiah dapat berupa uang atau barang. Dengan pemberian hadiah seperti ini akan membuat siswa menjadi bangga dengan dirinya sendiri. Dan dia memiliki motivasi dan semangat yang lebih tinggi.
            Hukuman juga dapat diberikan kepada siswa yang melanggar peraturan tata tertib. Contohnya anak yang sering membolos sekolah dihukum untuk berdiri dan menghadap bendera. Dengan hukuman seperti ini siswa akan merasa malu dan membuat dia jera. Namun jika hukuman belum mampu menghilangkan perilaku buruk siswa maka guru dapat meminta orang tua anak secara langsung untuk menasihati anaknya.
            Pemberian “reward” (hadiah) dan  punishment” (hukuman) ini menjadi sangat penting dalam proses belajar. Apalagi dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam, karena memang tugas seorang guru agama adalah mengajarkan perilaku-perilaku baik dan juga etika pada siswa.

0 komentar:

Post a Comment