Oleh Darsiyah
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang
Ketika
pembelajaran berlangsung terjadi perubahan-perubahan anatomis dan psikologis
yang muncul dalam otak hal ini diungkapkan oleh para teoritikus biologis. Pada
hakekatnya, pendidikan berbasis otak biologis ditemukan berdasarkan observasi
sederhana bahwa otak dibentuk oleh pengalaman-pengalaman yang dimiliki
individu, membentuk dan memodifikasi pengalaman-pengalaman yang dimiliki
seseorang dapat turut membentuk dan memodifikasi otaknya.
Otak dapat
dibentuk dari performa latihan-latihan khusus, Damasio (2008) menyebutkan bahwa
kurangnya aktivitas fisik dan mental akan dapat menyebabkan lemahnya kapasitas
otak. Otak aktif akan berfungsi lebih baik daripada otak yang tidak dilibatkan
dalam menciptakan aktivitas-aktivitas atau latihan mental, jadi pembelajaran
bisa berlangsung dengan baik ketika seseorang bisa terlibat dalam proses
tersebut.
Otak memiliki dua bagian yaitu
bagian kiri dan bagian kanan. Otak bagian kiri memiliki karakteristik bersifat
verbal, memproses informasi dengan cara sistematis dan sekuensial, sedangkan
otak bagian kanan lebih bersifat visual, memproses informasi secara intuitif
dan holistic. Para guru ada yang mengikuti ilmu yang berasal dari penelitian
otak akan mendesain pembelajarannya untuk mengakomodasikan berbagai perbedaan
individual yang dibawa oleh siswanya ke dalam ruang kelas, merancang
aktivitas-aktivitas yang memungkinkan para siswa menggunakan pemikiran
sekuensial dan atau holistic, serta konvergen dan divergen.
Siswa harus
dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran agar perkembangan otaknya bisa terus
distimulasi. Seorang guru harus dapat mengondisikan kelasnya agar tidak terjadi
stress dalam pembelajaran siswa, karena sters dapat berpengaruh terhadap
pembelajaran. Teori ini dapat dijadikan pendorong seorang guru untuk mendesain
lingkungan ruang kelas yang dapat menghilangkan rasa stress dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menyegarkan otaknya agar dapat berfungsi dengan
lebih baik.
Pendidikan
berbasis otak mendukung implementasi pendidikan fisik di sekolah dan juga
percaya bahwa sekolah harus juga terlibat untuk menyediakan nutrisi yang baik
kepada para siswanya. Ada banyak teknis pedagogis yang dikembangkan untuk
membangkitkan otak dan menstimulasinya agar bisa meningkatkan perform siswa.
Dengan demikian siswa dapat belajar dengan maksimal dan dengan hasil yang
memuaskan.






0 komentar:
Post a Comment