Wednesday, December 10, 2014

Pembelajaran Sebagai Perkembangan Otak Biologis

Oleh Darsiyah
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang


Ketika pembelajaran berlangsung terjadi perubahan-perubahan anatomis dan psikologis yang muncul dalam otak hal ini diungkapkan oleh para teoritikus biologis. Pada hakekatnya, pendidikan berbasis otak biologis ditemukan berdasarkan observasi sederhana bahwa otak dibentuk oleh pengalaman-pengalaman yang dimiliki individu, membentuk dan memodifikasi pengalaman-pengalaman yang dimiliki seseorang dapat turut membentuk dan memodifikasi otaknya.

Otak dapat dibentuk dari performa latihan-latihan khusus, Damasio (2008) menyebutkan bahwa kurangnya aktivitas fisik dan mental akan dapat menyebabkan lemahnya kapasitas otak. Otak aktif akan berfungsi lebih baik daripada otak yang tidak dilibatkan dalam menciptakan aktivitas-aktivitas atau latihan mental, jadi pembelajaran bisa berlangsung dengan baik ketika seseorang bisa terlibat dalam proses tersebut.
   
Otak memiliki dua bagian yaitu bagian kiri dan bagian kanan. Otak bagian kiri memiliki karakteristik bersifat verbal, memproses informasi dengan cara sistematis dan sekuensial, sedangkan otak bagian kanan lebih bersifat visual, memproses informasi secara intuitif dan holistic. Para guru ada yang mengikuti ilmu yang berasal dari penelitian otak akan mendesain pembelajarannya untuk mengakomodasikan berbagai perbedaan individual yang dibawa oleh siswanya ke dalam ruang kelas, merancang aktivitas-aktivitas yang memungkinkan para siswa menggunakan pemikiran sekuensial dan atau holistic, serta konvergen dan divergen.

Siswa harus dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran agar perkembangan otaknya bisa terus distimulasi. Seorang guru harus dapat mengondisikan kelasnya agar tidak terjadi stress dalam pembelajaran siswa, karena sters dapat berpengaruh terhadap pembelajaran. Teori ini dapat dijadikan pendorong seorang guru untuk mendesain lingkungan ruang kelas yang dapat menghilangkan rasa stress dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyegarkan otaknya agar dapat berfungsi dengan lebih baik.


Pendidikan berbasis otak mendukung implementasi pendidikan fisik di sekolah dan juga percaya bahwa sekolah harus juga terlibat untuk menyediakan nutrisi yang baik kepada para siswanya. Ada banyak teknis pedagogis yang dikembangkan untuk membangkitkan otak dan menstimulasinya agar bisa meningkatkan perform siswa. Dengan demikian siswa dapat belajar dengan maksimal dan dengan hasil yang memuaskan. 

0 komentar:

Post a Comment