Thursday, December 11, 2014

Model Pembelajaran Concept Sentence

Oleh Cahya Aristya Buana
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Pembelajaran menjadi bermakna jika peserta didik terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai fasilitator agar pembelajaran menjadi bermakna, bukan sebagai penceramah bagi peserta didik. Nah, teman-teman sekarang saya akan membagikan salah satu model pembelajaran agar peserta didik termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. Model Pembelajaran yang akan saya sajikan adalah Model Pembelajaran Concept Sentence.
Model Pembelajaran Concept Sentence dilakukan dengan cara membentuk siswa dengan kelompok heterogen dan membuat kalimat dengan minimal 4 kata kunci sesuai materi yang disajikan.
Concept Sentence merupakan pembelajaran dimana siswa dibentuk kelompok heterogen dan membuat kalimat dengan minimal 4 kata kunci sesuai materi yang disajikan. Langkah-langkah pembelajaran concept Sentence :
1.    Guru menyampaikan tujuan.
2.    Guru menyajikan materi secukupnya.
3.    Guru membentuk kelompok yang anggotanya kurang lebih 4 orang secara heterogen.
4.    Menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi/ tpk yang disajikan.
5.    Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat.
6.    Hasil diskusi kelompok didiskusikan lagi secara pleno yang dipandu guru.
7.    Kesimpulan.
Kelebihan:
1.    Lebih memahami kata kunci dari materi pokok pelajaran.
2.    Siswa yang lebih pandai mengajari siswa yang kurang pandai.
Kekurangan:
1.    Hanya untuk mata pelajaran tertentu
2.    Untuk yang pasif mengambil jawaban dari temannya
Pada hakikatnya kata “Model” memiliki definisi yang berbeda-beda sesuai dengan bidang ilmu atau pengetahuan yang mengadopsinya. Joyce (2009:30) mengatakan; “Model pembelajaran merupakan gambaran suatu lingkungan pembelajaran yang juga meliputi perilaku kita sebagai guru saat model tersebut diterapkan.”
Model pembelajaran digunakan sebagai pendekatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran pada setiap kompetensi dasar tersalur dengan baik sesuai dengan kondisi pembelajar. Hal ini dinyatakan sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Richard I. Arends (dalam Trianto, 2007:5-6) yang menyatakan bahwa model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan sistem pengolahannya.
Dari penjelasan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran suatu sistem pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya media dan instrumen seperti buku-buku, kurikulum, film, komputer dan media lainnya untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
Pembelajaran Concept Sentence merupakan pembelajaran yang lebih mengarah pada interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Model ini merupakan bagian dari kelompok model pengajaran sosial. Kelompok model pembelajaran sosial, sebagaimana dengan namanya, menitikberatkan pada karakter sosial, bagaimana setiap individu mempelajari tingkah laku sosial, dan bagaimana interaksi sosial tersebut dapat mempertinggi hasil pencapaian pembelajaran akademik. Hampir semua penggegas teori percaya bahwa peran utama pendidikan adalah untuk mempersiapkan warga negara yang akan mengembangkan tingkah laku demokratis yang terpadu, baik dalam tataran pribadi maupun sosial serta meningkatkan taraf kehidupan yang berbasis demokrasi sosial proaktif.

Setelah model investigasi kelompok berkembang, muncullah model-model pembelajaran sosial yang lain, salah satunya adalah model pembelajaran Concept Sentence. Model pembelajaran Concept Sentence lebih mengarah pada pembelajaran bahasa khususnya pembelajaran tata kalimat dengan menggunakan kata-kata kunci. Pembelajaran dalam model Concept Sentence ini siswa di kelompok secara heterogen. Ciri umum model Concept Sentence adalah penyajian dengan kata-kata kunci. Ada pun tujuan model pembelajaran diterapkan di setiap pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa selama belajar. Tanpa model pembelajaran yang nyata, guru sering kali mengembangkan pola yang hanya didasarkan pada masa lalu dan intuisinya sehingga konsep materi pembelajaran yang akan disampaikan tidak tersalurkan dengan maksimal dan siswa sulit memahaminya.

0 komentar:

Post a Comment