Oleh Sanudin Dzikri
Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan
Fakultas Ilmu
Pendidikan
Universitas
Negeri Semarang
1. Faktor
guru
Guru merupakan komponen yang
menentukan, hal ini disebabkan guru merupakan orang yang secara langsung
berhadapan dengan siswa. Disini guru bisa berperan sebagai perencana atau
desainer pembelajaran untuk mengimplikasikan sebagai implementator dan atau mungkin
keduanya. Sebagai perencana guru dituntut untuk memahami secara benar kurikulum
yang berlaku, karakteristik siswa, fasilitas dan sumber daya yang ada sehingga
semuanya di jadikan komponenen-komponen dalam rencana dan desain pembelajaran.
Menurut dunkin (1974) ada sejumlah aspek yang dapat mempengaruhi kualitas guru
yaitu:
Teacher formatif
experience mengikuti jenis kelamin serta semua
pengalaman hidup guru yang menjadi latar belakang sosial mereka, yang termasuk
kedalam aspek ini diantaranya tempat asal kelahiran guru, termasuk suku, latar
belakang budaya dan adat istiadat, keadaan keluarga dimana guru itu berasal.
Teacher training
experience meliputi pengalaman-pengalaman yang
berhubungan dengan aktivitas dan latar pendidikan guru, misalnya pengalaman
latihan professional, tingkatan pendidikan, pengalaman jabatan,dsb.
Teacher
properties adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan sifat yang dimiliki guru terhadap siswa, sikap guru terhadap profesinya,
kemampuan atau intelegensi guru, motivasi dan kemampuan mereka baik dalam
pengelolaan pembelajaran,termasuk didalamnya kemampuan dalam merencanakan dan
evaluasi pembelajaran maupun kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran.
2. Faktor
siswa
Siswa adalah organisme yang unik
yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah
perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama
perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses
pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu,
disamping karakteristik lain yang melekat pada diri anak.
Menurut Dunkin (1974) faktor-faktor
yang dapat memengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa meliputi:
Aspek latar belakang meliputi jenis kelamin siswa,
tempat kelahiran dan tempat tinggal siswa, tingkat social ekonomi siswa, dari
keluarga yang bagaimana siswa berasal dan lain sebagainya.
Dilihat dari sifat yang dimiliki siswa meliputi
kemampuan dasar, pengetahuan dan sikap.
Aspek sikap dan penampilan siswa dalam proses pembelajaran
juga merupakan faktor yang memengaruhi proses pembelajaran. Adakalanya
ditemukan siswa yang sangat aktif (hyperkinetic) dan ada pula siswa yang
pendiam, tidak sedikit juga ditemukan siswa yang memiliki motivasi yang rendah
dalam belajar.
3. Faktor
sarana dan prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara
langsung terhadap kelancarana proses pembelajaran misalnya media pembelajaran,
alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah,dsb. Sedangkan prasarana adalah
segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses
pembelajaran misalnya, jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil,
dsb.
4. Faktor
lingkungan
Faktor lingkungan meliputi:
Faktor organisasi kelas didalamnya meliputi jumlah
siswa dalam satu kelas, organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang efektif
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kelompok belajar yang besar dalam satu
kelas berkecenderungan:
Sumber daya kelompok akan tambah luas sesuai dengan
jumlah siswa sehingga waktu yang tersedia akan semakin sempit.
Kelompok belajar akan kurang mampu memanfaatkan dan
menggunakan sumber daya yang ada.
Kepuasan belajar siswa akan cenderung menurun.
Perbedaan individidu antar anggota akan semakin
tampak, sehingga akan semakin sukar mencapai kesepakatan.
Anggota kelompok yang terlalu banyak
berkecenderungan akan semakin banyak siswa yang terpaksa menunggu untuk
sama-sama maju mempelajari materi pelajaran baru.
Anggota kelompok yang terlalu banyak akan cenderung
semakin banyaknya siswa yang enggan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan
kelompok.
Faktor lain dari dimensi lingkungan
yang dapat memengaruhi proses pembelajaran adalah faktor iklim sosial
psikologis. Maksudnya adalah keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat
dalam proses pembelajaran. Iklim sosial psikologis secara internal adalah
hubungan antara orang yang terlibat dalam lingkungan sekolah misalnya iklim
sosial antara siswa denga siswa; antara siswa dengan guru; antara guru dengan
guru bahkan antara guru dengan pimpinan sekolah. Iklim sosial psikologis
eksternal adalah keharmonisan hubungan antara pihak sekolah dengan dunia luar
misalnya hubungan sekolah dengan orang tua siswa, sekolah dengan
lembaga-lembaga masyarakat, dsb.
0 komentar:
Post a Comment