Wednesday, December 24, 2014

Belajar Menurut M. Kurt Lewin

Oleh : Arrum Dian W.

M. Kurt Lewin (1890-1947) termasuk Neo-Gestalt yang merupakan perkembangan dari Gestalt. Gestalt yang semula timbul dalam hal persepsi, kemudian merambah ke bidang-bidang lain termasuk psikologi belajar. Lewin lebih dikenal dalam bidang psikologi kepribadian dari pada dalam hal persepsi. Lewin membawa pengertian Gestalt dalam segi kepribadian, Lewin juga mempunyai pendapat tentang belajar.
Menurut Lewin belajar merupakan pengubahan struktur kognitif. Pemecahan masalah akan terjadi jika ada pengubahan struktur kognitif yang ada pada diri individu. Contohnya, hubungkan kesembilan titik-titik itu dengan menggunakan sebanyak-banyaknya empat buah garis tanpa mengangkat alat tulis yang digunakan. Jika seseorang terikat pada struktur kognitif (struktur gambar) yang disajikan (bujur sangkar), maka orang akan mendapatkan kesulitan dalam memecahkan soal tersebut.
Peran hadiah dan hukuman. Hadiah dan hukuman merupakan dua sarana untuk motivasi yang berguna. Namun demikian dalam penggunaanya perlu pengawasan yang ketat. Misal soal nilai pada siswa dan soal tugas. Nilai yang baik sebagai hal yang diinginkan (hadiah) dan tugas-tugas merupakan hal yang tidak menarik.
Sukses dan gagal. Faktor motivasi yang lain adalah pengalaman sukses (yang berperan sebagai hadiah) dan kegagalan (sebagai hukuman). Jika seseorang mendapatkan kesuksesan maka ia akan merasa bangga, senang, puas dan sebagainya. Dan akan berusaha lebih lanjut. Sebaliknya jika seseorang mendapatkan kegagalan maka ia akan menjadi sedih, kecewa dan sebagainya dan sebagian besar akan putus asa.
Taraf aspirasi. Pengalaman sukses dan gagal itu berkaitan langsung dengan taraf aspirasi yang ada pada diri seseorang. Sesuatu yang bagi orang lain belum menimbulkan kesuksesan atau justru mungkin merupakan suatu kegagalan. Karena itu dalam taraf aspirasi sangat penting.

0 komentar:

Post a Comment