Oleh Diwan
Aprillia
Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Semarang
Model ini dipelopori oleh William Glasser. Model pertemuan kelas ini memandang bahwa kekacauan psikologis yang dialami seseorang terjadi karena kegagalan fungsi sosialnya. Glasser percaya bahwa tiap manusia mempunyai dua kebutuhan dasar yaitu cinta dan harga diri. Jadi model pertemuan kelas merupakan model pembelajaran yang bertujuan untuk membangun suatu kelompok sosial yang saling menyayangi, menghargai, mempunyai disiplin diri, dan komitmen untuk berprilaku positif. Model pertemuan kelas ini dapat dilakukan maksimal tiga kali dalam sehari. Tapi, biasanya sekali sehari sudah cukup tergantung dari permasalahan yang dihadapi.
Menurut Glasser terdapat 3 (tiga) tipe pertemuan kelas yang berbeda-beda fokusnya yakni sebagai berikut:
a.
pertemuan pemecahan masalah (menyangkut diri sendiri dengan
masalah tingkahlaku dan masalah social, tetapi dapat pula mengenai
persahabatan, kesendirian dan pilihan jurusan)
b.
pertemuan open-ended (pebelajar diberikan pertanyaan-pertanyaan pemikiran
provokatif yang berkaitan dengan kehidupan mereka)
c.
pertemuan diagnosis pendidikan.
Model pertemuan (diskusi) kelas terdiri atas enam
tahap, yaitu :
(1) menciptakan ikiim (suasana) yang kondusif,
(2) menyampaikan permasalahan diskusi,
(3) membuat penilaian pribadi,
(4) mengidentifikasi alternatif tindakan solusi,
(5) membuat komitmen,
(6) merencanakan tindak lanjut tindakan.
Aplikasi Model Pengajaran Pertemuan Kelas :
a. Guru membuat komitmen bersama untuk melaksanakan langkah-langkah
pemecahan masalah tersebut.
b. Pada pertemuan berikutnya, guru mengevaluasi efektivitas pelaksanan tersebut.
c. Pembelajar hanya menstimulasi berpikir mengenai apa
yang pebelajar tahu atas subjek yang didiskusikan.
d. Pertemuan diagnosis pendidikan dikaitkan dengan apa
yang sedang dipelajari di kelas. Tujuannya untuk mendapatkan apakah kelas tidak
memahami pelajaran.
e. Pebelajar boleh menyampaikan pendapat dengan bebas dan
menarik kesimpulan tentang apa yang dianggapnya tepat.
Sintaks
Model pembelajaarn Pertemuan Kelas :
1.
fase I : pembelajar menciptakan suasana yang tenang,
2.
fase II : pembelajar dan pebelajar menyatakan masalah-masalah
yang akan didiskusikan,
3.
fase III :
pembelajar menyuruh pebelajar melakukan penilaian pribadi,
4.
fase IV :
pembelajar dan pebelajar mengidentifikasikan alternafif segi-segi pelajaran
yang akan didiskusikan,
5.
fase V : pebelajar membuat suatu commitment tingkah
laku dan
6.
Fase VI :
pembelajar rnembuat kelompok tindak lanjut tingkah Iaku.
Prinsip reaksi
Reaksi guru bersumber pada 3 (tiga) prinsip yaitu :
(a)
prinsip
keterlibatan,
(b)
pembelajar
tidak memberi penilaian dan
(c)
pembelajar
mengidentifikasikan, memilih dan mengikuti alternative-alternatif studi tingkah
laku
:D
ReplyDelete