Oleh Darsiyah
Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Semarang
Tujuan pembelajaran menjadi salah satu factor yang digunakan untuk mencari model pembelajaran yang digunakan. Maka dari itu untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu pemilihan model pembelajaran yang tepat. Ada banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan untuk membangun interaksi dan komunikasi yang baik antara peserta didik dan pendidik yang nantinya akan mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Salah satu model pembelajaran yang
dipakai yaitu model simulasi. Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Metode
simulasi dapat diartika sebagai metode pembelajaran yang disajikan dengan cara
penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami
konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi
dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses
pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Gladi
resik merupakan salah satu contoh simulasi yaitu memperagakan proses jalannya
acara, demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap
suatu peristiwa, penggunaan simulasi akan sangat bermanfaat.
Fokus utama pada teori ini adalah munculnya
kesamaan antara mekanisme control timbal balik dari system elektronik dengan
system-sistem manusia. Ada banyak contoh simulasi yang berasal dari berbagai
hal seperti permainan, kompetensi, kerja sama. Dengan simulasi tugas
pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga agar tidak begitu rumit dari
pada yang tampak di dunia nyata, sehingga siswa bisa dengan mudah dan cepat
menguasai skill yang tentu saja akan sangat sulit ketika mereka mencoba
menguasainya didunia nyata.
Keuntungan dari model simulasi adalah bahwa
praktiknya akan mempermudah siswa mempelajari umpan balik yang dikembangkan
oleh siswa itu sendiri. Simulasi pada akhirnya akan menghidupkan suasana
pembelajaran yang akademik.
Ada 4 prinsip yang ahrus dipegang dalam model
pembelajaran simulasi :
1.
Penjelasan. Untuk melakukan simulasi pemain harus
benar-benar memahami aturan main, sehingga dalam prinsip ini, seorang guru atau
fasilitator harus memberikan pengarahan atau penjelasan yang jelas sehingga
peseta didik dapat menangkap dengan jelas dan benar.
2.
Mengawasi (refereeing).
Simulasi dirancang untuk tujuan tertentu dengan aturan dan
prosedur main tertentu. Peran seorang guru atau fasilitator dalam prinsip
mengawasi ini adalah harus mengatur jalannya proses sehingga tidak terjadi
suatu kesalahan dan berjalan dengan lancar.
3.
Melatih (coaching). Dalam simulasi, pemain/peserta akan mengalami kesalahan, sehingga peran
guru atau fasilitator adalah melatih sehingga peserta didik tidak menjalankan
atau mengalami kesalahan yang sama.
4.
Diskusi. Dalam simulasi,
refleksi menjadi bagian yang penting. Oleh karena itu, setelah simulasi
selesai, fasilitator harus mendiskusikan beberapa hal antara lain: kesulitan-
kesulitan, hikmah yang bisa diambil, bagaimana memperbaiki kekurangan simulasi
dan sebagainya.
0 komentar:
Post a Comment