Wednesday, October 15, 2014

Metode Simulasi

Oleh Darsiyah
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

        Tujuan pembelajaran menjadi salah satu factor yang digunakan untuk mencari model pembelajaran yang digunakan. Maka dari itu untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu pemilihan model pembelajaran yang tepat. Ada banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan  untuk membangun interaksi dan komunikasi yang baik antara peserta didik dan pendidik yang nantinya akan mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Salah satu model pembelajaran yang dipakai yaitu model simulasi. Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Metode simulasi dapat diartika sebagai metode pembelajaran yang disajikan dengan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi yaitu memperagakan proses jalannya acara, demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa, penggunaan simulasi akan sangat bermanfaat.
Fokus utama pada teori ini adalah munculnya kesamaan antara mekanisme control timbal balik dari system elektronik dengan system-sistem manusia. Ada banyak contoh simulasi yang berasal dari berbagai hal seperti permainan, kompetensi, kerja sama. Dengan simulasi tugas pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga agar tidak begitu rumit dari pada yang tampak di dunia nyata, sehingga siswa bisa dengan mudah dan cepat menguasai skill yang tentu saja akan sangat sulit ketika mereka mencoba menguasainya didunia nyata.
Keuntungan dari model simulasi adalah bahwa praktiknya akan mempermudah siswa mempelajari umpan balik yang dikembangkan oleh siswa itu sendiri. Simulasi pada akhirnya akan menghidupkan suasana pembelajaran yang akademik.
Ada 4 prinsip yang ahrus dipegang dalam model pembelajaran simulasi :
1.    Penjelasan. Untuk melakukan simulasi pemain harus benar-benar memahami aturan main, sehingga dalam prinsip ini, seorang guru atau fasilitator harus memberikan pengarahan atau penjelasan yang jelas sehingga peseta didik dapat menangkap dengan jelas dan benar.
2.    Mengawasi (refereeing). Simulasi dirancang untuk tujuan tertentu dengan aturan dan prosedur main tertentu. Peran seorang guru atau fasilitator dalam prinsip mengawasi ini adalah harus mengatur jalannya proses sehingga tidak terjadi suatu kesalahan dan berjalan dengan lancar.
3.    Melatih (coaching). Dalam simulasi, pemain/peserta akan mengalami kesalahan, sehingga peran guru atau fasilitator adalah melatih sehingga peserta didik tidak menjalankan atau mengalami kesalahan yang sama.
4.    Diskusi. Dalam simulasi, refleksi menjadi bagian yang penting. Oleh karena itu, setelah simulasi selesai, fasilitator harus mendiskusikan beberapa hal antara lain: kesulitan- kesulitan, hikmah yang bisa diambil, bagaimana memperbaiki kekurangan simulasi dan sebagainya.


0 komentar:

Post a Comment