Oleh Mubashiroh
Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Semarang
Permainan peran tidak termasuk kegiatan yang mengharuskan siswa untuk mengikuti naskah. Memainkan peran siswa hadir dengan situasi terbuka bagi mereka untuk menyelesaikan. Siswa tidak akan mengikuti script, tapi akan bereaksi terhadap situasi dengan cara tanpa latihan. Berdasarkan persiapan awal siswa permainan peran dibagi menjadi dua, yaitu : (1) Role play spontan tidak memerlukan persiapan awal Dorongan seperti membaca, sebuah film terbuka atau gambar yang disajikan. (2). Role play investigasi Sedangkan berdasarkan jumlah peserta role play melibatkan seluruh kelas atau menjadi terbatas pada beberapa peserta yang dipilih.
Apapun jenis Role play yang
digunakan, keuntungan yang didapat adalah sebagai berikut: (a). Siswa
memperoleh pengalaman dalam memahami orang lain. (b). Peningkatan motivasi dan minat
siswa dapat terjadi. (c). Siswa memiliki kesempatan untuk mempraktekkan keterampilan
interpersonal. (d). Siswa memiliki kesempatan untuk mempraktekkan pengambilan keputusan.
Model pembelajaran role
play lebih menekankan hubungan individu dengan masyarakat atau orang lain.
Model ini lebih memfokuskan pada proses negosiasi sosial. Model pembelajaran role
playing memberikan prioritas pada peningkatan kemampuan individu untuk
berhubungan dengan orang lain dalam upaya peningkatan kemampuan individu
untuk berhubungan dengan orang lain dalam upaya meningkatkan proses demokratis,
didesain untuk mengajak peserta didik dalam menyelidiki nilai-nilai pribadi dan
sosial melalui tingkah laku mereka sendiri dan nilai-nilai yang menjadi sumber
penyelidikan.
Menurut Zuhaerini (1983: 56), model ini digunakan apabila
pelajaran dimaksudkan untuk: (a) menerangkan suatu peristiwa yang di dalamnya
menyangkut orang banyak, dan berdasarkan pertimbangan didaktik lebih baik
didramatisasikan daripada diceritakan, karena akan lebih jelas dan dapat
dihayati oleh anak; (b) melatih anak-anak agar mereka mampu menyelesaikan
masalah-masalah sosial-psikologis; dan (c) melatih anak-anak agar mereka dapat
bergaul dan memberi kemungkinan bagi pemahaman terhadap orang lain beserta
masalahnya.
Manfaat yang dapat diambil
dari role playing adalah: Pertama, role
playing dapat
memberikan semacam hidden practise, dimana murid tanpa sadar menggunakan
ungkapan ungkapan terhadap materi yang telah dan sedang mereka pelajari.
Kedua, role playing melibatkan
jumlah murid yang cukup banyak, cocok untuk kelas besar. Ketiga, role
playing dapat memberikan kepada murid kesenangan karena role
playing pada dasarnya adalah permainan. Dengan bermain murid akan
merasa senang karena bermain adalah dunia siswa. Masuklah ke dunia siswa,
sambil kita antarkan dunia kita (Bobby DePorter, 2000: 12)
0 komentar:
Post a Comment