Monday, October 20, 2014

Model Pembelajaran Role Playing

Oleh Mubashiroh
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Permainan peran tidak termasuk kegiatan yang mengharuskan siswa untuk mengikuti naskah. Memainkan peran siswa hadir dengan situasi terbuka bagi mereka untuk menyelesaikan. Siswa tidak akan mengikuti script, tapi akan  bereaksi terhadap situasi dengan cara tanpa latihan. Berdasarkan persiapan awal siswa permainan peran dibagi menjadi dua, yaitu : (1) Role play spontan tidak memerlukan persiapan awal Dorongan seperti membaca, sebuah film terbuka atau gambar yang disajikan. (2). Role play investigasi Sedangkan berdasarkan jumlah peserta role play melibatkan seluruh kelas atau menjadi terbatas pada beberapa peserta yang dipilih.
Apapun jenis Role play yang digunakan, keuntungan yang didapat adalah sebagai berikut: (a). Siswa memperoleh pengalaman dalam memahami orang lain. (b). Peningkatan motivasi dan minat siswa dapat terjadi. (c). Siswa memiliki kesempatan untuk mempraktekkan keterampilan interpersonal. (d). Siswa memiliki kesempatan untuk mempraktekkan pengambilan keputusan.
Model pembelajaran role play lebih menekankan hubungan individu dengan masyarakat atau orang lain. Model ini lebih memfokuskan pada proses negosiasi sosial. Model pembelajaran  role playing memberikan prioritas pada peningkatan kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain dalam upaya  peningkatan kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain dalam upaya meningkatkan proses demokratis, didesain untuk mengajak peserta didik dalam menyelidiki nilai-nilai pribadi dan sosial melalui tingkah laku mereka sendiri dan nilai-nilai yang menjadi sumber penyelidikan.
Menurut Zuhaerini (1983: 56), model ini digunakan apabila pelajaran dimaksudkan untuk: (a) menerangkan suatu peristiwa yang di dalamnya menyangkut orang banyak, dan berdasarkan pertimbangan didaktik lebih baik didramatisasikan daripada diceritakan, karena akan lebih jelas dan dapat dihayati oleh anak; (b) melatih anak-anak agar mereka mampu menyelesaikan masalah-masalah sosial-psikologis; dan (c) melatih anak-anak agar mereka dapat bergaul dan memberi kemungkinan bagi pemahaman terhadap orang lain beserta masalahnya.
Manfaat yang dapat diambil dari role playing adalah: Pertama, role  playing  dapat memberikan semacam hidden practise, dimana murid tanpa sadar menggunakan ungkapan ungkapan terhadap materi yang telah dan sedang mereka  pelajari. Kedua, role playing  melibatkan jumlah murid yang cukup banyak, cocok untuk kelas besar. Ketiga, role playing dapat memberikan kepada murid kesenangan karena role playing pada dasarnya adalah permainan. Dengan  bermain murid akan merasa senang karena bermain adalah dunia siswa. Masuklah ke dunia siswa, sambil kita antarkan dunia kita (Bobby DePorter, 2000: 12)


0 komentar:

Post a Comment