Monday, December 22, 2014

RUANG LINGKUP EVALUSI PEMBELAJARAN



Evaluasi pembelajaran memiliki ruang lingkup. Hal yang berkaitan dengan pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran itu sendiri. Banyak hal yang menjadi ruang lingkup dari evaluasi pembelajaran, tergantung dari sudut pandangnya. Kali ini saya akan membahas ruang lingkup evaluasi pembelajaran dari domain hasil belajar. Yang termasuk dari domain hasil belajar adalah aspek psikomotor, kognitif dan afektif.
1.  Domain Prikomotorik, yaitu kemampuan peserta didik dalam mengembangkan dirinya yang berkaitan dengan gerak tubuhnya.
·  Meniru merupakan salah satu aspek yang dipengaruhi dengan melihat dan mengamati suatu hal meskipun belum mengerti makna dari hal tersebut. Contohnya : mengkontruksi, menggabungkan, mengatur, menyesuaikan, dan lain sebagainya.
·      Memanipulasi merupakan kemampuan malukan suatu tindakan sesuai dengan yang diajarkan namun mampu memilah dan memilih sesuai yang diperlukan. Contohnya : menempatkan, membuat, merancang dan sebaginya.
·         Artikulasi yaitu kemampuan siswa untuk dapat melakukan hal yang lebih komplek terutama pada gerakan interpretatif. Contohnya : mensketsa, menggambar, menjeniskan dan sebagainya.
2.  Domain kognitif, lebih kepada pengetahuan. Jadi yang mempunyai peran besar adalah pikiran atau otak.
·     Pengetahuan merupakan kemampuan siswa dalam mengembangkan adanya       konsep, fakta atau istilah tanpa harus mengerti atau menggunakannya. Contohnya : mengidentifikasi, membuat garis besar, menyusun daftar dan lain-lain.
·   Pemahaman kemampuan siswa yang menuntut untuk mampu memahami atau mengerti apa yang disampaikan dan mampu memanfaatkannya. Contohnya : menjelaskan, menyimpulkan, memeberi contoh dan lain-lain.
·   Penerapan yaitu kemampuan siswa yang menuntut agar mampu menggunakan ide-ide umum, metode, prinsip dan teori dalam situasi yang baru dan konret. Contohnya : mengungkapkan, mendemonstrasikan, menunjukan dan lain-lain.
3.   Domain afektif, perubahan sikap menuju pada pertumbuhan batiniah apabila siswa sadar dengan nilai-nilai yang diterima.
·   Kemauan menerima kemampuan yang menuntut peserta didik peka terhadap fenomena dan rangsangan tertentu. Contohnya : menanyakan, memilih, menggambarkan dll.
·      Menilai yang menuntun peserta didik untuk mampu menilai objek, fenomena atau tingkah laku secara konsisten. Contohnya : melengkapi, menerangkan, mengusulkan dll.
·   Organisasi kemampuan siswa untuk dapat memecahkan masalah. Contohnya : mengubah, mengatur, membandingkan dll. 
 
 
 Author
Rizky Dhito Hutomo 

0 komentar:

Post a Comment