Oleh : Faradya Imvarica
Mengajar atau “teaching” adalah suatu kegiatan membantu siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekpresikan dirinya, dan cara-cara bagaimana belajar (Joyce dan Well, 1996). Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Secara implisit dalam pengertian ini terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakekat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang mungkin dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam pebelajaran sendiri,kita harus mampu membimbing serta melatih siswa menurut bakatnya, mengarahkan siswa tersebut sesuai dengan bakat yang ia miliki, melatih siswa tersebut untuk mampu mengembangkan bakat yang di miliki. Disini guru berperan penting dalam lancarnya kegiatan tersebut. Dengan pelatihan dan pembelajaran yang tepat murid dapat menjadi apapun, sesuai kemampuan yang mereka miliki.
Oleh karena itu menurut saya pembelajaran hendaknya menaruh perhatian pada “bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan pada “apa yang dipelajari siswa”. Dengan demikian pembelajaran akan lebih terpaku dan berjalan lebih mulus. Perlu diperhatikan juga bahwa kita dalam mendidik harus mengerti cara mengorganisasi pembelajaran, bagiaman cara menyampaikan isi pembelajaran, dan bagaimana menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal. Pembelajaran perlu direncanakan dan dirancang secara optimal agar dapat memenuhi harapan dan tujuan.
Mengajar atau “teaching” adalah suatu kegiatan membantu siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekpresikan dirinya, dan cara-cara bagaimana belajar (Joyce dan Well, 1996). Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Secara implisit dalam pengertian ini terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakekat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang mungkin dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam pebelajaran sendiri,kita harus mampu membimbing serta melatih siswa menurut bakatnya, mengarahkan siswa tersebut sesuai dengan bakat yang ia miliki, melatih siswa tersebut untuk mampu mengembangkan bakat yang di miliki. Disini guru berperan penting dalam lancarnya kegiatan tersebut. Dengan pelatihan dan pembelajaran yang tepat murid dapat menjadi apapun, sesuai kemampuan yang mereka miliki.
Oleh karena itu menurut saya pembelajaran hendaknya menaruh perhatian pada “bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan pada “apa yang dipelajari siswa”. Dengan demikian pembelajaran akan lebih terpaku dan berjalan lebih mulus. Perlu diperhatikan juga bahwa kita dalam mendidik harus mengerti cara mengorganisasi pembelajaran, bagiaman cara menyampaikan isi pembelajaran, dan bagaimana menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal. Pembelajaran perlu direncanakan dan dirancang secara optimal agar dapat memenuhi harapan dan tujuan.






0 komentar:
Post a Comment