Oleh Darsiyah
Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Semarang
Pengetahuan merupakan kontruksi atau bentukan
dari orang yang mengenal sesuatu. Pengetahuan sendiri tidak bisa ditransfer
dari seorang guru kepada orang lain, karena setiap orang mempunyai skema
sendiri tentang apa yang diketahuinya. Pembentukan pengetahuan merupakan proses
kognitif di mana terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk mencapai suatu
keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema yang baru.
Paradigma teoritis ini didasarkan pada
pembealajaran sebagai kontruksi pengetahuan diantara individu dan masyarakat.
belajar merupakan bagian dari kehidupan social
sehingga kebanyakan proses belajar terjadi dalam setting social, dalam
kelompok ataupun hasil interaksi dengan orang lain. Vygotsky (1978) menaruh
perhatian pada proses pengembangan level-level berpikir tingkat tinggi, seperti
memori, perhatian, pembuatan keputusan, dan pembentukan konsep. Masing-masing
dari level ini berasal dari perkembangan cultural melalui eksplorasi
pengetahuan.
Manusia sejak lahir merupakan makhluk
social dan kolektif, sehingga perkembangan individu sangat bergantung pada
kondisi sekitarnya, seperti kondisi rumah dan lingkungan belajar di sekolah.
Vygotsky menegaskan bahwa kompetensi seorang anak harus dipahami melalui tiga
aspek :
1. Zona Aktual
Zona
actual merupakan hal yang merujuk pada apa yang dapat dilakukan seorang anak
secara mandiri.
2. Zona Potensial
Zona
potensial merupakan hal yang merujuk pada apa yang dapat dilakukan seorang anak
untuk mengatur dirinya sendiri melalui bantuan orang lain.
3. Zona Perkembangan dekat
Zona perkembangan
dekat yaitu yang muncul diantara zona actual dan zona potensial, yang merujuk
pada jarak antara level perkembangan actual yang ditentukan oleh kemampuan
memecahkan masalah secara mandiri dan level perkembangan potensial, yang
ditentukan oleh kemampuan memecahkan masalah dibawah bimbingan orang dewasa
atau dengan berkolaborasi dengan rekan-rekannya yang lebih mampu.
Seorang guru yang mengikuti teori ini
akan mendesain pembelajarn untuk memanfaatkan proses alamiah pembelajaran
tersebut dari orang lain yang berpengetahuan. Siswa dapat meminta bantuan
kepada orang yang lebih kompeten untuk dimintai bantuan, dengan demikian
seorang guru dapat membentuk suatu kelompok-kelompok dimana individu-individu
yang lebih kompeten diberi posisi untuk membantu individu yang kurang kompeten.
Tugas-tugas itu bisa didesain untuk mendorong siswa untuk bercakap-cakap dengan
yang lainnya dan bertukar ilmu serta informasi. Sehingga diantara mereka
terjalin komuniksai dalam pembelajaran.






0 komentar:
Post a Comment