oleh : Hanifa Indriyani
Rumusan ini dianggap lebih maju dibandingkan dengan rumusan terdahulu, sebab lebih menitikberatkan pada unsure peserta didik, lingkungan , dan proses belajar. Perumusan ini sejalan dengan pendapat dari Mc. Donald, yang mengemukakan bahwa “Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang bertujuan menghasilkan perubahan tingkah laku manusia. Implikasi dari pengertian tersebut ialah sebagai berikut:
1) Pendidikan bertujuan mengembangkan uatu mengubah tingkah laku peserta didik
Pribadi adalah suatu sistem yang bersifat unik, terintegrasidan terorganisasi yang meliputi semua jenis tingkah laku individu. Pada hakikatnya pribadi tidak lain dari pada tingkah laku itu sendiri. Kepribadian mempunyai ciri-ciri: (1) berkembang secaraberkelanjutan, (2) pola organisasi kepribadian berbeda untuk setiap orang dan bersifat unik, (3) kepribadian bersifat dinamis, terus berubah melalui cara-cara tertentu. Tingkah laku manusia memiliki dua aspek, yakni: (1) aspekobjektif, yang bersifat structural, yakni aspek jasmaniah, (2) aspek subjektif, yang bersifat fungsional, yakni aspek rohaniyah.
2) Kegiatan pembelajaran berupa pengorganisasian lingkungan
Perkembangan tingkah laku manusia adalah berkat pengaruh dari lingkungan. Lingkungan kita artikan secara luas, yang terdiri dari lingkungan alam dan lingkungan social. Lingkungan sering lebih berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang. Melalui interaksi antara individu dan lingkungannya, maka siswa memperoleh pengalaman, yang pada gilirannya berpengaruh terhadap perkembangan tingkah lakunya. Hal ini sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat sekitarnya.
Sekolah berfungsi menyediakan lingkungan yang dibutuhkan bagi perkembangan tingkah laku siswa, antara lain menyiapkan program belajar, bahan pelajaran, metode mengajar, alat mengajar dan lain-lain. Selain dari itu, pribadi guru sendiri, suasana kelas, kelompok siswa, lingkungan di luar sekolah, semua menjadi lingkungan belajar yang bermakna bagi perkembangan siswa.
3) Peserta didik sebagai suatu organism yang hidup
Peserta didik memiliki berbagai potensi yang siap untuk berkembang, misalnya: kebutuhan, minat, tujuan, abilitas, intelegensi, emosi dan lain-lain. Tiap individu peserta didik mampu berkembang menurut pola dan caranya sendiri. Mereka dapat melakukan berbagai aktifitas dan mengadakan interaksi dengan lingkungannya.
Aktifitas belajar sesungguhnya bersumber dari dalam diri peserta didik. Guru berkewajiban menyediakan lingkungan yang serasi agar aktifitas itu menuju ke arah tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini guru bertindak sebagai organisator belajar bagi siswa yang potensial itu, sehingga tercapaitujuan pembelajaran secara optimal.






0 komentar:
Post a Comment