Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Desain
pembelajaran merupakan proses keseluruhan tentang kebutuhan dan tujuan belajar
serta sistem penyampaiannya. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan bahan dan
kegiatan pembelajaran, uji coba dan penilaian bahan, serta pelaksanaan kegiatan
pembelajarannya. Untuk memahami lebih jauh tentang teori dan aplikasi desain
pembelajaran. Dikenal berbagai model disain pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan-pendekatan tertentu. Sebut saja: Model ADDIE, Model ASSURE,
Model Dick dan Carey, Model PPSI, Model AT dan T, Model Degeng, Model Pengembangan
Instruksional (MPI), Model Gerlach dan Ely, Model Kemp, Model ISD dan lain
sebagainya. Berikut beberapa model desain pembelajaran.
1.
Model Dick and Carey
Perancangan pengajaran menurut
sistem pendekatan model Dick & Carey, dikembangkan oleh Walter Dick &
Lou Carey. Menurut pendekatan ini terdapat beberapa komponen yang akan dilewati
di dalam proses pengembangan dan perancangan tersebut yang berupa urutan
langkah-langkah. Urutan langkah-langkah ini tidaklah kaku. Tetapi sebagaimana
ditunjukkan Dick & Carey, bahwa telah banyak pengembang perangkat yang
mengikuti urutan secara ajek dan berhasil mengembangkan perangkat yang efektif.
2.
Model ASSURE
Model ASSURE merupakan langkah
merancanakan pelaksanaan pembelajaran di ruang kelas secara sistematis dengan
memadukan penggunaan terknologi dan media. Model ASSURE menggunakan tahap demi
tahap untuk membuat perancangan pembelajaran yang dapat dilihat dari nama model
tersebut, yaitu ASSURE. Menurut Smaldino, A yang berarti Analyze learners, S
berarti State standard and Objectives, S yang kedua berarti Select strategy,
technology, media, and materials, U berarti Utilize technology, media and
maerials, R berarti Require learner participation dan E berarti Evaluated and
revise (Tepen, 2012). Model disain pembelajaran yang dikembangkan oleh Sharon
E. Smaldino, James D.
Russel, Robert Heinich dan Michael
Molenda ini merupakan akronim dari:
·
A nalilyze Learner
·
S tate Objectives
·
S elect Methods, Media,and Materials
·
U tilize Materials
·
R equires Learner Participation
·
E valuate and Revise
3.
Model Gerlach dan Ely
Model pembelajaran Gerlach dan Ely
merupakan suatu metode perencanaan pengajaran yang sistematis. Model ini menjadi
suatu garis pedoman atau suatu peta perjalanan pembelajaran karena dalam model
ini diperlihatkan keseluruhan proses belajar mengajar yang baik, sekalipun
tidak menggambarkan secara rinci setiap komponennya. Dalam model ini juga
diperlihatkan hubungan antara elemen yang satu dengan yang lainnya serta
menyajikan suatu pola urutan yang dapat dikembangkan dalam suatu rencana untuk
mengajar.
4.
Model ADDIE
Model desain pembelajaran ADDIE
adalah model desain pembelajaran yang menggunakan 5 tahap/ langkah sederhana
dalam pengaplikasinnya. Ini merupakan desain pembelajaran yang mudah
dipelajari. Sesuai dengan namanya model desain pembelajaran ADDIE ada 5 tahap/
langkah dalam pembelajarannya yaitu Analysis, Desain, Development,
Implementation, dan Evaluation. Ada lima langkah yang dikemukakan dalam model
ini sesuai dengan akronimnya yaitu:
·
Analysis: menganalisis kebutuhan untuk
menentukan masalah dan solusi yang tepat dan menentukan kompetensi siswa.
·
Design: menentukan kompetensi
khusus, metode, bahan ajar, dan pembelajaran.
·
Development: memproduksi program dan bahan ajar yang akan
digunakan dalam program pembelajaran.
·
Implementation: melaksanakan program pembelajaran
dengan menerapkan desain atau spesifikasi program pembelajaran.
·
Evaluation: melakukan evaluasi program pembelajaran
dan evaluasi hasil belajar.
(diadaptasi dari Pribadi, 2010:127)
5.
Model Degeng
Degeng (1997:13) mengemukakakan
delapan langkah disain pembelajaran yang berkonteks model elaborasi yaitu:
·
Analisis tujuan dan karakteristik Bidang Studi
·
Analisis sumber belajar (kendala)
·
Analisis karakteristik si-belajar
·
Menetapkan tujuan belajar dan isi pembelajaran
·
Menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran
·
Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran
·
Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, dan
·
Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.
6.
Model PPSI
Model PPSI ini adalah gabungan dari perencanaan pengajaran
versi Performance Based Teacher Education (PBET), perencanaan pengajaran
sistematika dan perencanaan pengajaran model Davis. Di Indonesia dikembangkan
menjadi PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
Istilah sistem instruksional dalam PPSI, mengandung
pengertian bahwa PPSI menggunakan pendekatan sistem, maka PPSI juga dapat
disebut menggunakan pendekatan yang berorientasikan pada tujuan. Model
pengembangan instruksional PPSI ini memiliki 5 langkah pokok, yaitu:
1.
Perumusan tujuan, terdiri dari:
Merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK), TIK ini harus memenuhi 4 kriteria yaitu:
Merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK), TIK ini harus memenuhi 4 kriteria yaitu:
·
Menggunakan istilah operasional
·
Berbentuk hasil belajar
·
Berbentuk tingkah laku
·
Hanya satu jenis tingkah laku
2. Pengembangan alat evaluasi, meliputi:
·
Menentukan jenis tes yang digunakan untuk menilai tercapai
tidaknya tujuan
·
Merencanakan pertanyaan (item) untuk menilai
masing-masing tujuan
3. Kegiatan belajar, meliputi:
· Merumuskan semua kemungkinan
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
· Menetapkan kegiatan belajar yang tak
perlu ditempuh
· Menetapkan kegiatan yang akan
ditempuh
4. Pengembangan program kegiatan,
meliputi:
· Merumuskan materi pelajaran
· Menerapkan metode yang dipakai
· Alat pelajaran atau buku yang
dipakai
· Menyusun jadwal
5. Pelaksanaan, meliputii:
·
Mengadakan pre tes
·
Menyampaikan materi pelajaran
·
Mengadakan pos tes
·
Perbaikan
7.
Model J.E. Kemp
Menurut Kemp (1977) pengembangan intruksional atau desain
intruksional itu terdiri dari 8 langkah yaitu :
· Menentukan tujuan intruksional umum
(TIU) atau Standar Kompetensi.
·
Menganalisis karakteristik peserta didik
·
Menentukan TIK atau Kompetensi Dasar.
·
Menentukan materi pelajaran
·
Menetapkan penjajagan awal (pre test)
·
Menentukan strategi belajar mengajar
·
Mengkoordinasi sarana penunjang, yang meliputi tenaga
fasilitas, alat, waktu dan tenaga.
·
Mengadakan evaluasi
8.
Model ISD (Instructional system design).
Rancangan sistem pembelajaran merupakan prosedur
terorganisir yang mencakup langkah-langkah menganalisis, merancang,
mengembangkan, melaksanakan dan menilai pembelajaran. Langkah-langkah ini,
dalam setiap poses memiliki dasar yang terpisah dalam teori maupun praktek
seperti halnya pada proses ISD secara keseluruhan. Dalam pengutaraannya yang
lebih sederhana adalah sebagai berikut :
·
Menganalisis adalah mengidentifikasi apa yang dipelajari.
·
Merancang adalah menspesifikasi proses dan produk.
·
Mengembangkan adalah memandu dan menghasilkan materi
pembelajaran.
·
Melaksanakan adalah menggunakan materi dan strategi dalam
konteks.
·
Menilai adalah menentukan kesesuaian pembelajaran.
9.
Model Pengembangan Instruksional (MPI)
Secara umum MPI menurut Atwi Suparman
terdiri dari tiga tahap yaitu tahap mengidentifikasi, tahap mengembangkan, dan
tahap mengevaluasi dan merevisi. Adapun tahap-tahap tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Tahap Mengidentifikasi
·
Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan instruksional
umum
·
Melakukan analisis instruksional
·
Mengidentifikas perilaku dan karakteristik siswa
b. Tahap Mengembangkan
·
Menulis tujuan instruksional khusus
·
Menulis tes acuan patokan
·
Menyusun strategi instruksional
·
Mengembangkan bahan instruksional
c. Tahap Mengevaluasi dan Merevisi
Mendesain dan melaksanakan evaluasi
formatif yang termasuk di dalamnya kegiatan merevisi






0 komentar:
Post a Comment