Oleh Muhammad Toriq
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri
Semarang
Tujuan pembelajaran adalah tercapainya
perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran. tujuan dirumuskan dalam bentuk
pernyataan atau deskripsi yang spesifik.
·
Tujuan Pembelajaran Kognitif
Kawasan
kognitif yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek intelektual atau
berfikir/ nalar seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan
berpikir. Tujuan pembelajaran kognitif diharapkan siswa dapat:
1. Mengetahui yakni mempelajari dan
mengingat fakta, kata-kata, istilah, peristiwa, konsep, aturan, kategori,
metodologi, teori dan sebagainya.
2. Memahami yakni menafsirkan sesuatu,
menterjemahkannya dalam bentuk lain, menyatakannya dengan kata-kata
sendiri, mengambil kesimpulan berdasarkan apa yang diketahui, menduga akibat
sesuatu berdasarkan pengetahuan yang dimiliki, dan sebagainya.
3. Menerapkan yaitu menggunakan apa yang
dipelajari dalam situasi baru, mentransfer.
4. Menganalisis yaitu menguraikan suatu
keseluruhan dalam bagian-bagian untuk melihat hakikat
bagian-bagiannya serta hubungan antara bagian-bagian itu.
5. Mensintesis yaitu menggabungkan
bagian-bagian dan secara kreatif membentuk sesuatu yang baru.
6. Mengevaluasi yakni menggunakan
kriteria untuk menilai sesuatu.
·
Tujuan Pembelajaran Psikomotor
Kawasan
psikomotor yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang
melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot dan fungsi psikis. Tujuan pembelajaran
psikomotor, diharapkan agar peserta didik:
1. Persepsi, mampu untuk memilah dan memilih
bagia organ tubuh yang mau digunakan. Contoh: ketika kita akan bermain bola
kita akan menyiapkan organ tubuh tangan dan kaki.
2. Kesiapan, mampu untuk menyiapkan organ tubuh
yang akan digunakan.
3. Gerakan terbimbing, mampu untuk dibimbing. Contoh: anak
umur satu tahun perlu dibimbing untuk memakai celana, begitupun siswa perlu
dibimbing untuk memahami suatu materi pembelajaran.
4. Gerakan terbiasa, mampu belajar sendiri
tanpa ada bimbingan. Contoh: anak umur 6 tahun tidak perlu dibimbing lagi untuk
memakai celana. Begitupun siswa, tidak perlu dibimbing lagi untuk belajar,
karena sudah terbiasa. Sehingga nantinya siswa dapat belajar mandiri.
5. Gerakan kompleks, mampu luwes. Dalam
1 waktu siswa mampu mengerjakan banyak aktifitas. Misalnya: menghafal sambil menulis dalam
keadaan berjalan.
6. Penyesuaian, mampu menyesuaikan
situasi dan kondisi. Misal, siswa berhadapan dengan gurunya, siswa tersebut
mampu menyesuaikan dengan siapa ia berbicara, sehingga siswa tersebut tidak
salah dalam berucap dan bertingkah laku.
7. Kreativitas, mampu menciptakan pola
gerakan baru / gaya baru. Sifatnya khas, tidak dimiliki orang lain dan
tidak meniru orang lain.
Adapun tujuan pembelajaran
psikomotor yang lain yaitu agar siswa mampu :
v
Melakukan gerakan fisik seperti berjalan, melompat, berlari,
menarik, mendorong, dan memanipulasi.
v
Menunjukan kemampuan perseptual secara visual,
auditif, taktial, kinestetik, serta mengkordinasi seluruhnya.
v
Memperlihatkan kemampuan fisik yang mengandung ketahanan
kekutan, kelenturan, kelincahan dan kecepatan
bereaksi
v
Melakukan gerakan yang terampil serta terkordinasi
dalam permainan, olahraga, dan kesenian
v
Mengadakan komunikasi non-verbal, yakni dapat menyampaikan
pesan melalui gerak muka, gerakan tangan, penampilan, dan ekspresi
kreatif seperti tarian.
0 komentar:
Post a Comment