Friday, October 3, 2014

Model Penelitian Ilmiah

Oleh Rian Rifqi Ariyanto
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
Model ini termasuk dalam kelompok model memproses informasi, yang pada intinya adalah siswa dilibatkan langsung dalam masalah penelitian, membantu mereka dalam mengidentifikasi masalah konseptual dan metodologis, dan mengajak untuk menemukan solusi sebagai pemecahan masalah. Dengan ini siswa dapat merasakan secara langsung betapa susahnya pengetahuan didapatkan atau dibangun oleh para ilmuwan. Pada akhirnya siswa mampu menghargai pengetahuan sebagai hasil dari proses penelitian yang melelahkan dan juga tidak menutup kemungkinan mereka akan belajar tentang keterbatasan-keterbatasan dan keunggulan-keunggulan pengetahuan masa kini.
Adapun tahapan (Sintak) model pengajaran ini adalah sebagai berikut : (1) Penyajian bidang penelitian, yaitu guru menyajikan bidang penelitian, meliputi metodologi-metodologi yang dapat dgunakan dalam penelitian, (2) Identifikasi Masalah, yaitu guru mendesain masalah penelitian agar siswa dapat mengidentifikasi masalah yang ada, dan siswa menghadapi langsung berbagai kesulitan yang harus mereka atasi, seperti pengumpulan data, interpretasi data, sampai penarikan kesimpulan, (3) Pemecahan Masalah, yaitu guru meminta siswa untuk berspekulasi tentang masalah tersebut, sehingga mereka dapat mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama penelitian berlangsung, (4) Uji Coba, yaitu guru meminta siswa untuk mencoba mengolah data dengan cara yang berbeda, menghasilkan data, mengembangkan konstruk-konstruk, dan sebagainya.
Dalam model pengajaran ini, kerja sama dalam kelompok sangat disarankan, karena siswa benar-benar melakukan penelitian di lapangan. Tugas Guru di sini adalah membimbing, melatih, dan mendidik siswa dalam melakukan penelitian, dan menekankan pada prosesnya. Tetapi yang lebih penting yaitu bagaimana guru dapat mendorong siswa agar dapat menghadapi persoalan penelitian yang rumit dan kompleks dengan cara yang baik dan cermat. Guru harus mengarahkan siswa untuk membuat hipotesis, mengumpulkan data, menginterpretasi data, mengembangkan konstruk, yang juga merupakan bagian dari cara mereka untuk menginterpretasi realitas yang terus berkembang. Sistem dukungan yang dibutuhkan dalam model ini adalah seorang instruktur yang fleksibel dan terampil dalam proses penelitian, yang dapat menyediakan bidang-bidang penelitian yang orisinil, masalah-masalah yang mengiringinya, dan sumber-sumber data yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian.
Sumber :

Huda, M. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Malang : Pustaka Pelajar Offset

0 komentar:

Post a Comment