Oleh Nabela Ilma Yenisa
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
Untuk menghasilakan perencanaan pembelajaran yang baik,
tentunya harus memenuhi kreteria tertentu, dan beberapa nilai yang dapat
dijadikan sebagai kriteria penyusunan perencanaan, diantaranya:
- Signifikansi
Signifikansi artinya kebermaknaan, ini berarti bahwa
perencanaan pembelajaran hendaknya bermakna agar proses pembelajaran berjalan
secara eektif san efesien.
- Relevan
Relevan artinya kesesuaian .
ini berarti bahwa perencanaan yang dibuat mempunyai kesesuaian baik internal
maupun eksternal.
- Kepastian
Nilai kepastian ini bermakna
bahwa perencanaan pembelajaran yang dibuat hendaknya tidak lagi mengundang
sekian banyak alternatif yang dapat dipilih, akan tetapi sudah selesai dan
mengandung langkah-langkah pasti secara sistematis.
- Adaptabilitas
Maksudnya bahwa perencanaan
pembelajaran yang disusun harus adaptif artinya dapat diimplementasikan dalam
berbagai keadaan dan berbagai kondisi.
- Kesederhanaan
Bahwa perencanaan pembelajaran
yang disusun mudah dipahami dan mudah diimplementasi, sehingga berfungsi dengan
baik sebagai pedoman untuk guru dalam perencanaan pembelajara di kelas
- Prediktif
Bahwa perencanaan yang baik harus
memiliki kemampuan prediksi yang kuat, sehingga dapatmengantisipasi berbagai
kemungkinan yang akan terjadi sehinggga memudahkan guru untuk
mengantisipasinya.
Sedangkan dalam penyusunan perencanaan
pembelajaran adapun konsep-konsep yang dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang. Konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang, yaitu:
1.
Perencanaan pembelajaran
sebagai teknologi adalah suatu perencanaan yang mendorong penggunaan
teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori
konstruktif terhadap solusi dan problem-problem pengajaran.
2.
Perencanaan pembelajaran
sebagai suatu sistem adalah subuah susunan dari sumber-sumber dan
prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran. Pengembangan sistem
pengajaran melalui proses yang sistematik selanjutnya diimplementasikan dengan
mengacu pada sistem perencanaan itu.
3.
Perencanaan pembelajaran
sebagai sebuah disiplin adalah cabang dari pengetahuan yang senantiasa
memperhentikan hasil-hasil penelitian dan teori tentang strategi pengajaran dan
implementasinya terhadap strategi tersebut.
4.
Perencanaan pembelajaran
sebagai sains (science) adalah mengkreasi secara detail spesifikasi dari
pengembangan, implementasi, evaluasi, dan pemeliharaan akan situasi maupun
fasilitas pembelajaran terhadap unit-unit yang luas maupun yang lebih sempit
dari materi pelajaran dengan segala tingkatan kompleksitasnya.
5.
Perencanaan pembelajaran
sebagai sebuah proses adalah mengembangkan pengajaran secara sistematik yang
digunakan secara khusus atas dasar teori-teori pembelajaran dan pengajaran
untuk menjamin kualitas pembelajaran. Dalam perencanaan ini dilakukan analisis
kebutuhan dari proses belajar dengan alur yang sistematik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Termasuk di dalamnya melakukan evaluasi terhadap materi pelajaran
dan aktifitas-aktifitas sistematik.
6.
Perencanaan pembelajaran
sebagai sebuah realitas adalah ide pengajaran dikembangkan dengan memberikan
hubungan pengajaran dari waktu ke waktu dalam suatu proses yang dikerjakan
perencana dengan mengecek secara cermat bahwa semua kegiatan telah sesuai
dengan tuntutan sains dan dilaksanakan secara sistematik.
0 komentar:
Post a Comment