Sunday, December 7, 2014

KRITERIA dan KONSEP PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN


Oleh Nabela Ilma Yenisa
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
Untuk menghasilakan perencanaan pembelajaran yang baik, tentunya harus memenuhi kreteria tertentu, dan beberapa nilai yang dapat dijadikan sebagai kriteria penyusunan perencanaan, diantaranya:
  1. Signifikansi
Signifikansi artinya kebermaknaan, ini berarti bahwa perencanaan pembelajaran hendaknya bermakna agar proses pembelajaran berjalan secara eektif san efesien.
  1. Relevan
Relevan artinya kesesuaian . ini berarti bahwa perencanaan yang dibuat mempunyai kesesuaian baik internal maupun eksternal.
  1. Kepastian
Nilai kepastian ini bermakna bahwa perencanaan pembelajaran yang dibuat hendaknya tidak lagi mengundang sekian banyak alternatif yang dapat dipilih, akan tetapi sudah selesai dan mengandung langkah-langkah pasti secara sistematis.
  1.  Adaptabilitas
Maksudnya bahwa perencanaan pembelajaran yang disusun harus adaptif artinya dapat diimplementasikan dalam berbagai keadaan dan berbagai kondisi.
  1.  Kesederhanaan
Bahwa perencanaan pembelajaran yang disusun mudah dipahami dan mudah diimplementasi, sehingga berfungsi dengan baik sebagai pedoman untuk guru dalam perencanaan pembelajara di kelas
  1. Prediktif
Bahwa perencanaan yang baik harus memiliki kemampuan prediksi yang kuat, sehingga dapatmengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi sehinggga memudahkan guru untuk mengantisipasinya.
Sedangkan dalam penyusunan perencanaan pembelajaran adapun konsep-konsep yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:
1.       Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi adalah suatu perencanaan yang mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori konstruktif terhadap solusi dan problem-problem pengajaran.
2.       Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem adalah subuah susunan dari sumber-sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran. Pengembangan sistem pengajaran melalui proses yang sistematik selanjutnya diimplementasikan dengan mengacu pada sistem perencanaan itu.
3.       Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin adalah cabang dari pengetahuan yang senantiasa memperhentikan hasil-hasil penelitian dan teori tentang strategi pengajaran dan implementasinya terhadap strategi tersebut.
4.       Perencanaan pembelajaran sebagai sains (science) adalah mengkreasi secara detail spesifikasi dari pengembangan, implementasi, evaluasi, dan pemeliharaan akan situasi maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit-unit yang luas maupun yang lebih sempit dari materi pelajaran dengan segala tingkatan kompleksitasnya.
5.       Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses adalah mengembangkan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus atas dasar teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. Dalam perencanaan ini dilakukan analisis kebutuhan dari proses belajar dengan alur yang sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Termasuk di dalamnya melakukan evaluasi terhadap materi pelajaran dan aktifitas-aktifitas sistematik.
6.       Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah realitas adalah ide pengajaran dikembangkan dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu ke waktu dalam suatu proses yang dikerjakan perencana dengan mengecek secara cermat bahwa semua kegiatan telah sesuai dengan tuntutan sains dan dilaksanakan secara sistematik.

0 komentar:

Post a Comment